Prihatin Budaya Lokal Kian Tenggelam, PC Lesbumi Surabaya Gandeng Seniman Lokal
Senin, 28 Maret 2016 16:23 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ada banyak cara untuk ikut uri-uri kabudayan, merawat, melestarikan serta menjaga budaya. Seperti yang dilakukan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya.
Bersamaan Hari Lahir (Harlah) ke-54, Lesbumi PCNU Surabaya memberikan apresiasi sekaligus menggandeng sejumlah tokoh kesenian asli Surabaya. Kartolo, seniman ludruk dan kidungan Surabaya, adalah salah satunya. Para pengurus Lesbumi ini memberikan apresiasi dengan mendatangi langsung rumah Kartolo di Jalan Kupang Jaya I/12, Kelurahan Sonokwijenan, Kecamatan Sukomanunggal Surabaya, Senin (28/3).
BACA JUGA:
PCNU Surabaya Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban
Wali Kota Surabaya Pilih Hadiri Acara Lazismu Dibanding Halal Bihalal PCNU, Ada Apa?
PCNU Surabaya Gelar Halal Bihalal Sekaligus Lomba ini
LAZISNU dan Fatayat Surabaya Rihlah Bersama 100 Anak Yatim dan Dhuafa
Selain penghargaan, Lesbumi yang lahir 28 Maret 1962, dan 28 Maret 2016 genap berusia 54 tahun ini juga akan menggandeng pelaku seni melaksanakan banyak program. Targetnya sama, menjaga seni budaya. Bukan saja Surabaya, namun juga Nusantara.
"Lesbumi PBNU bersamaan harlahnya ke-54, akhir Mei 2016 akan memberikan apresiasi pada pelaku seni dan orang yang dinilai berjasa terhadap Nahdlatul Ulama. Kalaupun sudah almarhum, apresiasi kita berikan pada ahli warisnya," tutur Ketua Lesbumi PCNU Surabaya, Hasyim Asyari, di rumah Kartolo, Senin (28/3).
Rencananya, akhir Mei Lesbumi PBNU akan memberikan penghargaan kepada alm. Abdullah Ridwan, pelukis yang menciptakan lambang Nahdlatul Ulama. Penghargaan itu akan diberikan ke Gus Udin selaku ahli waris alm. Abdullah Ridwan, yang sekarang tinggal di Bubutan.
Sedangkan keluarga alm. KH Muntawi, juga akan diberi penghargaan. Alm. KH Muntawi semasa hidupnya mengarang syi'iran sebagai media dakwah.
Pada akhir bulan Mei mendatang, Lesbumi PBNU juga dijadwalkan ada gawe bertajuk Nderes Budaya, dengan acara inti berupa Anugerah Sapta Wikrama. Nantinya seniman yang akan mendapat penghargaan adalah seperti Kartolo dan Ida Laila.
Semasa mudanya, Ida Laila kerapkali membawakan musik irama gambus dengan syair tentang hubungan manusia dengan Sang Pencipta, bersama mendiang A Kadir dan A Rafiq. Namun publik lebih mengenal Ida Laila sebagai penyanyi dangdut tempo dulu.
"Sosok yang kami sebutkan tadi punya peran besar. Termasuk kiprahnya dalam menjaga kesenian dan kebudayaan," sambung Cak Hasyim, sapaannya.
Simak berita selengkapnya ...