Warga Desa Gandingwatu dan Domas Diajari Kelola Limbah Tahu
Jumat, 13 Mei 2016 12:44 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Diskop, UKM dan Perindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan) Pemkab Gresik terus melakukan road show untuk memberdayakan para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Kali ini, Diskop melatih masyarakat di Desa Gadingwatu dan Domas Kecamatan Menganti mengola limbah cair tahu menjadi nata de soya (semacam nata de coco). Serta, mengolah limbah padat (ampas tahu) menjadi pupuk cair, biogas dan kompos.
BACA JUGA:
PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam
Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Saat ini, warga masih kurang optimal memanfaatkan limbah tahu ini. Warga memanfaatkan limbah tersebut hanya untuk dipakai sebagai makanan semacam tempe.
Untuk itu, Diskop mendatangkan pakar biologi dari Unesa Surabaya, Winarsih M.Kes untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Gadingwatu dan Desa Domas.
Pelatihan kali ini diikuti oleh 35 orang yang terdiri dari pengusaha tahu dan karyawan pabrik tahu. “Masyarakat sangat tertarik untuk membuat nata de soya, karena ada nilai peningkatan ekonomis yang tinggi,” ujar Winarsih.
Menurut dia, untuk pembuatan nata de soya, dari modal Rp 100 ribu bisa menghasilkan Rp 500 ribu. “Dengan memproses limbah cair tahu lalu ditambah bakteri kemudian ditunggu sekitar 14 hari jadilah nata de soya. Saya yakin produk nata de soya ini laris dan tidak sulit cara memasarkan," jelas dosen yang juga praktisi peduli lingkungan serta pakar pengolahan limbah ini.
Simak berita selengkapnya ...