Pertemuan Wali Kota Perempuan se-Dunia di Surabaya: Perempuan Harus Kuat!
Editor: Mas'ud Adnan
Wartawan: Yuli Eksanti
Minggu, 24 Juli 2016 20:36 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Salah satu sesi acara Pertemuan Wali Kota Perempuan se-Dunia
(Women Mayor Forum) yang digelar di Gedung Sawunggaling Jl Jimerto Surabaya
sempat menjadi ajang curahan hati (curhat) yang mengharukan.
Saat salah satu penanya asal Indonesia, Ambar Sulistyo Ayu, mahasiswa PWK Undip
Semarang menyampaikan keluhan soal masih terjadinya kekerasan terhadap kaum
perempuan.
Menurut dia, ancaman dan bahaya selalu datang sewaktu-waktu bagi perempuan, dimana pun dan kapan pun. “Melalui event ini, saya ingin menyampaikan kepada bangsa sedunia bahwa wanita itu makhluk terhebat di dunia, karena laki-laki tanpa perempuan itu nothing, tanpa perempuan juga tidak akan terlahir, tetapi karena spontan teringat ibu saya. Jadi saya sampai menangis di depan Bu Risma, dan saat beliau memeluk saya, saya jadi tambah terharu,” ucapnya di depan sejumlah Wali Kota Perempuan asal berbagai negara. Minggu (24/7/2016).
BACA JUGA:
Dua Pasangan Penantang Khofifah Jalani Tes Kesehatan Hari ini di RSUD dr Soetomo
Khofifah-Emil Vs Marzuki-Risma, Serius atau Gertak Politik?
Mensos Risma Kunjungi Rumah Balita Korban KDRT di Situbondo
Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
Sebagai perempuan, mahasiswa semester akhir ini berharap agar bisa menyuarakan isi hatinya melalu acara UN Habitat, agar perempuan seluruh dunia merasa bebas merdeka dan dihargai keberadaannya oleh kaum laki-laki.
“Saya berharap melalui
Prepcom UN Habitat ini, perempuan di seluruh dunia itu merasa menang, dan merasa
merdeka yang sebenar-benarnya merdeka dan memiliki power, agar tidak lagi
diremehkan lagi oleh kaum laki-laki,” tambahnya.
Setelah mendapatkan sambutan tepuk tangan dari seluruh peserta yang hadir,
ungkapan Ambar ini direspon oleh Calestine Ktecha .E.P, Wali Kota perempuan
salah satu kota di negara Kamerun. “Menjadi perempuan di era sekarang harus
kuat, apapun kondisi bangsa dan negaranya, termasuk di Indonesia, maka mari
kita teriakkan slogan kekuatan bagi perempuan untuk dunia, katakan oh ya untuk
bahasa indonesia, untuk bahasa kami oooh wiii dan katakan oh yes untuk bahasa Inggris,
yang maksudnya, menjadi perempuan tidak boleh menyerah dengan keadaan,” ucapnya
dalam bahasa Inggris. Minggu (24/7)