HUT Kota Kediri, Selamatan di Prasasti Kuwak dan Larung Kepala Sapi di Kali Brantas
Editor: choirul
Kamis, 28 Juli 2016 09:51 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kawasan Taman Tirtoyoso tak seperti biasanya pagi ini. Nampak ratusan warga Kota Kediri duduk bersila di sebuah tenda merah di tengah-tengah taman dengan guyub dan rukun. Dalam acara Selamatan yang memperingati HUT Kota Kediri ke-1137 tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar dan tercatat sejumlah 178 Orang menghadiri acara tersebut.
Dalam sambutannya Nur Muhyar menyampaikan bahwa peringatan yang dilaksanakan ini bukanlah Hari Jadi atau HUT Pemerintahan Kota Kediri, namun Hari Jadinya Masyarakat Kota Kediri. “inilah yang harus kita pahami bersama," ujar Nur Muhyar.
BACA JUGA:
3 Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata, Pj Wali Kota Kediri Berharap Jadi Motivasi
Sekdakot Kediri Sambut Kedatangan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya
Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?
Percepat Transformasi Digital, Sekda Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kerjasama Kolaborasi Tenaga IT
Didasarkan dari prasasti, dari beberapa kajian terhadap catatan-catatan sejarah dan dituangkan dalam peraturan pemerintah, maka fakta tersebut menjadi sebuah bukti formal bahwa Kota Kediri bermula dari daerah Tirtoyoso.
“Peringatan yang kita laksanakan ini adalah sebagai bentuk rasa terimakasih kita terhadap apa yang telah kita dapatkan selama ini dari alam kediri ini, dari atmosfir kediri dan dari apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita selama ini,” tambah Nur Muhyar.
Nur Muhyar menegaskan bahwa tidak perlu memandang ini pekerjaan dari bidangnya siapa. “Marilah kita laksanakan bersama agar sinergitas dan konektivitas bisa terjaga antar satuan kerja”, ujar Nur Muhyar.
Dalam kesempatan yang sama, Nur Muhyar juga menyampaikan bahwa ini adalah tahun pertama sinergitas dalam sistem pemerintahan dan keuangan dapat berjalan dengan baik dan efek dari sinkronisasi birokrasi ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sementara itu, salah seorang budayawan Kota Kediri yang berasal dari Kelurahan Nggronggo Subagio yang mewakili budayawan di Kota Kediri menyetujui pernyataan dari Kepala Disbudparpora Nur Muhyar, bahwa hari jadi bukanlah ulang tahun Pemerintahan Kota akan tetapi Hari Jadi Masyarakat Kota Kediri. Subagyo mengharapkan untuk peringatan hari jadi kedepannya lebih banyak masyarakat yang dapat berpartisipasi karna ini adalah Hari Jadi Masyarakat Kota Kediri.
“Hari ini adalah saksi dalam bentuk syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa bahwa hari jadi Kota Kediri ditandai dalam puncak acara di tanggal 27 Juli sebagaimana hasil konversi dalam prasasti kuwak 1, 2 dan 3. Dan semoga dengan peringatan hari jadi ini, masyarakat Kota Kediri menjadi masyarakat yang guyub, rukun, bersahabat, pemaaf dan masyarakat yang memiliki semangat gotong-royong dalam membangun hari esok Kota Kediri yang lebih baik”, imbuh bagyo.
Simak berita selengkapnya ...