​HUT Kota Kediri, Selamatan di Prasasti Kuwak dan Larung Kepala Sapi di Kali Brantas | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​HUT Kota Kediri, Selamatan di Prasasti Kuwak dan Larung Kepala Sapi di Kali Brantas

Editor: choirul
Kamis, 28 Juli 2016 09:51 WIB

Kepala sapi saat sebelum dilarung ke sungai Brantas dalam rangka hari jadi Kota Kediri yang ke 1137.

Sementara itu, sebagai wujud syukur, dan tolak balak sekaligus pelestarian budaya, masih dalam peringatan hari ulang tahunnya yang ke 1137, Pemerintah bersama masyarakat menggelar ritual larung sesaji berupa kepala kerbau dan hewan unggas di sungai brantas, serta mengarak gunungan hasil bumi, yang langsung menjadi rebutan warga.

Gunungan berisi buah buahan, sayur mayur dan hasil bumi lainnya ini langsung di perebutkan warga. Mereka rela berdesak-desakkan sesama warga lainnya yang berada di sekitaran bantaran sungai brantas kota kediri untuk mendapatkan berkah. Ritual rutin tahunan kali ini digelar dalam rangka untuk memperingati hari jadi kota kediri yang ke 1137 tahun.

Suharni, salah satu warga yang turut dalam perebutan tersebut mengatakan selain turut serta dalam pelestarian budaya, dirinya juga berharap berkah, keselamatan dan kesehjateraan dari gunungan tersebut. Dalam perebutannya ia mendapatkan ketela pohon. “Biar dapat berkah Mas, meski hanya dapat ketela,” ujarnya.

Sebelum melarung sesaji berupa kepala kerbau serta sejumlah gunungan hasil bumi yang digelar setiap tahun ini. Jajaran beserta pemuka agama di kota kediri melepas burung dara, sebelum akhirnya secara bersama-sama sesaji kepala kerbau tersebut di bawa ke tengah sungai brantas untuk dilarung. Seolah tak mempedulikan keselamatannya sejumlah warganekat berenang ke tengah sungai di mendapatkan sesaji tersebut.

Sementaraitu menurut Kepala disbudparpora kota kediri Nur Muhyar, ritual sesaji ini bukan lah sebuah ritual sesajen untuk makhluk halus, melainkan sebuah pelestarian budaya untuk kembali mengingat masa kejayaan kediri masa lalu. Selain itu acara tersebut juga digelar sebagai wujud doa, agar seluruh masyarakat kota kediri? dihindarkan dari berbagai bencana dan juga bentuk syukur terhadap melimpahnya hasil bumi dari sang pencipta.

“Selain sebagai hiburan, larung sesaji juga sebagai wujud syukur dan terhindar dari berbagai bencana,” ujarnya.

Acara ini juga sekaligus sebagai hiburan masyarakat, serta menggerakkan perekonomian masyarakat kota kediri. Selain itu, ritual larung sesaji ini, juga merupakan sebuah acara budaya, sebuah paket pariwisata,untuk menarik wisatawan datang ke kota kediri. (rif)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video