Gresik Semrawut, 1.700 Industri Tak Miliki Terminal Kargo, Truk-Truk Parkir Pinggir di Jalan
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Senin, 08 Agustus 2016 08:58 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hidup di Gresik Jawa Timur makin tak nyaman. Sumpek. Selain semrawut juga kadang macet. Banyak warga mengeluh karena kota pudak yang dikenal agamis ini tak tertata dengan baik akibat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Gresik tak peka dan tak piawai menata kota dan wilayah.
Salah satu biang keruwetan itu karena Pemkab Gresik hingga kini tak menyediakan terminal kargo (untuk parkir truk besar). Padahal di Gresik kini berdiri lebih dari 1.700 perusahaan, baik berskala besar maupun kecil, baik PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).
BACA JUGA:
PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam
Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Sementara truk-truk pengangkut produk hasil industri di Gresik tersebut dilarang beroperasi (masuk) kota, maupun jalan kabupaten di bawah jam 10.00 WIB.
Akibatnya, sopir truk-truk besar terpaksa memarkir kendaraan di tepi jalan. Kondisi tersebut mengakibatkan jalan di Gresik yang sempit kerap macet. Pengguna jalan pun tidak nyaman. Bahkan sering mengakibatkan kecelakaan.
DPRD Kabupaten Gresik yang memiliki fungsi pengawasan sebetulnya sudah berkali-kali meminta Pemkab Gresik agar membuat terminal kargo. Tapi, para wakil rakyat itu tak berdaya. Ototritas DPRD tak digubris. Buktinya hingga kini tidak pernah terwujud.
"Sebenarnya DPRD melalui rapat anggaran saat sesi pembahasan pendapatan sudah berkali-kali meminta agar Pemkab Gresik membuat terminal kargo. Tapi, tidak pernah digubris," kata Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah, Senin(8/8).
Ditegaskan
dia, DPRD sangat berharap agar Pemkab Gresik menyediakan lahan untuk
terminal kargo. Sebab, keberadaan terminal kargo tersebut bisa dimanfaatkan
untuk ngetem (parkir,red) truk besar sebelum melewati kota Gresik untuk
mengangkut produk pabrik, atau meneruskan perjalanan ke kota lain.
Sehingga, keberadaan terminal itu bisa mendongkrak PAD (pendapatan asli
daerah). "Kalau Pemkab Gresik bisa membuatkan terminal kargo, saya yakin
pendapatan dari sektor tersebut sangat besar," jelasnya.
H. M. Khozin Ma'sum, salah satu pengusaha di Gresik juga sependapat dengan DPRD
Gresik. Dia sangat mendukung Pemkab Gresik segera memiliki terminal kargo.
Sebab, selain terminal tersebut bisa mencegah agar truk-truk besar tidak parkir di pinggir jalan karena dilarang masuk kota di bawah jam 10.00 WIB siang hari. Juga keberadaan terminal tersebut bisa menghasilkan pendapatan besar. "Cari pemasukan antara Rp 100-200 juta sehari dari terminal kargo itu saya kira sangat mudah," kata bendahara DPP Bakuppi ini.
Menurut dia, di sekitar kawasan kota Gresik banyak lahan yang representatif untuk pembuatan terminal kargo tersebut. Sehingga, sekarang tergantung niat Pemkab Gresik serius atau tidak.
"Saya kira Pemkab Gresik dengan kekuatan keuangan APBD lebih dari Rp 3 triliun, kecil untuk beli lahan untuk terminal tersebut," jelas cucu KH Abdul Karim ini.
Simak berita selengkapnya ...