Cina Bakal Caplok Indonesia dan Asia, Peringatan Peneliti Jepang Beredar Lagi, Pertanda Apa?
Senin, 29 Agustus 2016 10:47 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Tiba-tiba peringatan peneliti dari Jepang Masako Kuranishi kini muncul lagi dan bahkan meluas di media sosial dan group-grup WA. Peneliti dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang itu mengingatkan bangsa Indonesia agar hati-hati terhadap investasi dan ekspansi Cina yang berniat buruk untuk menguasai Indonesia.
Tak jelas, apakah peringatan Masako Kuranishi ini meluas karena kini gelombang warga Cina yang masuk ke Indonesia kian besar atau justru kiarena pemerintahan Jokowi lagi gonjang-ganjing akibat ekonomi tak kunjung pulih. Atau karena prediksi Masako Kuranishi benar terutama soal penguasaan kereta api cepat?
BACA JUGA:
Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya
Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
Padahal peringatan Masako Kuranishi itu disampaikan pada tahun 2015. Peringatan Masako Kuranishi pernah dilansir Tribunnews.com pada 25 Novemper 2015. Di bawah ini bangsaonline.com memuat lengkap:
Peneliti Jepang Masako Kuranishi dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang, Masako Kuranishi, mengingatkan Indonesia agar sangat hati-hati terhadap gerakan Cina di Asia terutama di Indonesia.
Jangan sampai salah langkah Indonesia kalau tak mau negeri Nusantara ini berantakan nantinya gara-gara Cina
"Cina punya rencana atau konsep besar sejak Oktober 2013 terhadap Asia, yaitu Maritime Silk Road atau sering dijuluki One Belt One Road, yang dilemparkan ide ini oleh Xi Jinping. Secara kasar bisa dikatakan munculnya hegemoni Cina terhadap negara-negara di Asia," ujarnya.
Di Indonesia, menurutnya dimulai dari penguasaan Shinkansen (kereta api peluru atau cepat), "Bukan hanya soal Shinkansen, tetapi daerah yang dilewati dan sekitarnya akan dan harus dikuasai pihak Cina walaupun perusahaan patungan 60% Indonesia dan 40% Cina. Tapi Cina yakin Indonesia akan kesusahan bayar sehingga penguasaan mayoritas perusahaan nanti akan dilakukan Cina. Demikian pula tenaga kerja yang dikerahkan semua akan diturunkan dari Cina . Tenaga kerja Indonesia hanya sedikit dan yang tak penting yang terlibat dalam proyek kereta api cepat itu itu," katanya.
Mengapa demikian? Kalau Cina sudah menguasai jalur Shinkansendan sekitarnya akan mudah bagi mereka untuk semakin merealisasi konsep One Belt One Road tersebut yang akan berlanjut ke negara Asia lainnya.
Sementara Indonesia akan kacau karena "kekuasaan" uang Cina di jalur tersebut, akan membuat resah masyarakat sekitar yang mungkin dipaksa mengungsi dengan dalih demi keamanan jalur cepat kereta api.
Simak berita selengkapnya ...