Geng Ganas, Gabungan Anak Nakal Sawocangkring, Pelaku Lempar Batu di Sarirogo
Wartawan: Catur A Erlambang
Minggu, 04 September 2016 23:53 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dusun Lumbang, Desa Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu bisa jadi bakal menjadi sorotan publik. Sebab, dua pelaku lempar batu di Jalan Sarirogo yang selama ini menjadi buron polisi ternyata tinggal di sana.
(BACA: Kapolres Sidoarjo Janji Beri Atensi Khusus Kasus Pelemparan Batu di Sarirogo)
BACA JUGA:
Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Modal Pistol Mainan, 4 Pria di Sidoarjo Pura-Pura Jadi Polisi Peras Pemakai Sabu
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo
Polisi Ringkus 2 Orang Pelaku dari Video Viral Pamer Senjata Api di Gor Sidoarjo
Dua pelaku yang kini mendekam di sel tahanan Mapolres Sidoarjo itu adalah Moh. Nur Romadhoni alias Nyambek (20) dan Puguh Prasetyo alias Kebo (25). Mereka dikenal sebagai anggota geng gabungan anak nakal Sawocangkring (Ganas) Wonoayu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selama ini tempat tinggal pelaku memang sudah dikenal sebagai zona merah kriminalitas. Untuk membuktikannya, dilakukan penelurusan ke kampung Dhoni dan Puguh, Minggu (4/9). Salah seorang warga yang namanya enggan disebutkan mengatakan, geng Ganas sebenarnya belum lama terbentuk. Dia menjelaskan, sebagian remaja kampung mendadak menamai kelompok mereka dengan sebutan itu. Entah apa tujuannnya.
“Belum ada satu tahun. Setahu saya baru kali ini buat ulah yang merugikan orang,” jelasnya.
Disinggung soal desanya yang dikenal sebagai zona merah, dia tidak mengelak. Menurut dia, anggapan itu sudah ada sejak lama. Sebab, sekitar dua puluh tahun yang lalu, banyak pelaku kejahatan yang menjadikan Sawocangkring sebagai markas sebelum dan setelah melakukan aksi kriminalitas. “Tapi, itu dulu. Sekarang sudah banyak berubah,” katanya.
Dia menjelaskan, ada tiga dusun di Desa Sawocangkring. Masing-masing adalah Sawo, Cangkring, dan Lumbang. Dan, nama terakhir adalah kampung kedua pelaku. “Dari tiga dusun, pemuda Lumbang memang dikenal yang paling nakal,” ucapnya.
Menurut dia, warga sempat tidak menyangka bahwa pelempar batu adalah Dhoni. Sebab, selama ini dia dikenal sebagai pemuda yang santun. Buktinya, Dhoni yang lulusan pondok pesantren adalah ketua remaja masjid (remas) desa. “Orangnya pintar,” ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...