​Ahok Makin Kontra PDIP, Risma Tak Kuat Bendung Dorongan Warga DKI | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Ahok Makin Kontra PDIP, Risma Tak Kuat Bendung Dorongan Warga DKI

Minggu, 18 September 2016 20:15 WIB

Risma saat memberi keterangan pada awak media di kediaman Wali Kota.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Wali Kota Surabaya (Risma) terus menguat di kontestasi Pillgub DKI Jakarta 2017. Bahkan kelompok-kelompok pendukung Risma tak ubah jamur di hujan di Jakarta. Akibatnya, Risma semakin tidak kuasa untuk menolak jika DPP PDIP merekom wali kota perempuan pertama di Surabaya itu untuk berlaga dalam pemilihan gubernur Jakarta.

Berbagai pernyataan penolakan yang disampaikan Risma melalui berbagai media, justru semakin menaikkan popularitasnya di DKI Jakarta.

Dorongan kepada Risma maju makin deras terutama setelah sikap dan ucapan calon petahana Basuki Tjahaya Purnama () yang terkesan semakin kontra dengan PDIP.

Yang menarik, berbagai lembaga survei di Jakarta terus menyampaikan pemutakhiran data, seiring dengan semakin dekatnya masa pendaftaran, yang belakangan dikabarkan ada penundaan. Yakni dibuka mulai tanggal 21-23 September 2016.

Belakangan beredar info jika besok Senin (19/9) akan terjadi gerakan rakyat, baik yang ada di Kota Surabaya maupun di DKI Jakarta. Untuk Surabaya, akan diperingati peristiwa bersejarah yakni perobekan bendera Belanda menjadi bendera "Merah Putih", yang dikenal dengan Insiden Hotel Yamato.

Sementara bagi rakyat DKI Jakarta, tanggal 19 September merupakan hari yang keramat karena merupakan tanggal terjadinya peristiwa rapat raksasa rakyat Jakarta di Lapangan Ikada (sekarang Lap Monas), yang dipimpin Bung Karno. Hanya saja masih belum jelas, akankah diikuti oleh kebijakan politik PDIP?

Namun banyak pihak yang memperkirakan bahwa tanggal ini dianggap sebagai hari baik untuk mengumumkan rekom Bacakada untuk Jakarta 2017. Benarkah?

Jika dikaitkan dengan Risma, hari ini (18/9) yang merupakan hari libur nasional, secara mendadak Risma menggelar presscon di kediaman Wali Kota jl Sedap Malam Surabaya.

Kepada sejumlah wartawan, Risma kembali menyampaikan uneg-unegnya terkait posisi dirinya yang terus disebut-sebut sebagai calon kuat sebagai Bacakada dari PDIP di Jakarta 2017.

Terbaru, dia mengungkapkan, jika akhirnya nama yang tertulis di rekom DPP PDIP untuk Bacakada jakarta 2017, maka diakui menjadi beban yang sangat berat bagi dirinya sekaligus bagi Megawati Soekarno Putri Ketum PDIP.

“Kalau ini benar-benar terjadi, maka ini sudah menjadi kehendak Tuhan, tak satu manusiapun bisa merubah, yang tentu berat bagi saya, bagi masyarakat Kota Surabaya juga bagi Bu Mega,” ucapnya, yang mulai terkesan pasrah.

Mengaku masih ingin di Surabaya, Risma berjanji tetap akan berupaya sekuat tenaga untuk bisa menghindari bahkan menolaknya untuk menjadi Bacakada di Jakarta 2017.

“Manusia itu bisanya hanya berusaha, makanya saya akan tetap berusaha sampai darah penghabisan, karena pada saat saya menolak tawaran menjadi menteri, ternyata juga didengar oleh Bu Mega, saya yakin, soal ini juga akan didengar Bu Mega,” janjinya.

Di sela-sela konfrensi pers Risma sempat bercanda dengan para wartawa. Ia memelesetkan sebutan "last minutes" menjadi "lasmini".

"Lasmini ya, bukan last minutes," kelakar Risma.

Sebelumnya Risma sempat menyatakan bahwa dirinya akan memberikan keterangan pada detik-detik terakhir soal kesiapannya maju atau tidak dalam pilgub Jakarta.

"Pokoknya nantilast minutes akan saya kasih tahu," ujar Risma saat itu. (yul)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video