Cuaca Tak Menentu, Hasil Panen Tembakau di Tuban Menurun Drastis, Petani Terpuruk
Wartawan: Suwandi
Selasa, 27 September 2016 21:31 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Cuaca yang tidak menentu mengakibatkan petani tembakau pada musim panen tahun ini terpuruk. Seperti yang dialami oleh petani di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Hasil panen dan pendapatan yang mereka terima menurun drastis.
Darso (45) misalnya, petani sekaligus juga tengkulak tembakau asal Senori. Ketika ditemui BANGSAONLINE.com, Selasa (27/9), ia mengungkapkan, anjloknya harga jual tembakau disebabkan kemarau basah, sehingga hujan masih turun. Sehingga, pohon tembakau menjadi layu terkena hujan.
BACA JUGA:
Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Even 100 Persen Tuban Berlangsung Semarak, Wujud Nyata Majukan UMKM
Jelang Ajaran Baru, Toko Perlengkapan Sekolah di Tuban Diserbu Pembeli
Cerita Warga Tuban yang Beruntung Dapat Undian Mobil dari BRI, Dikira Tetangga Punya Utang Besar
"Petani tembakau di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Jabupaten Tuban dan sekitarnya beralih tanaman lain misal jagung. Sudah banyak petani yang beralih ke tanaman lain," imbuhnya.
Darso menjelaskan tembakau yang bagus biasannya ditandai perubahan warna daun tembakau. Tembakau yang bagus daunnya berwarna hijau menjadi kuning kehijauan. Selain itu, warna tulang daun putih hijau terang, tepi daun mengering, permukaan daun agak kasar dan tangkai daun mudah dipatahkan.
Harga tembakau jenis ini (super) saat ini harganya berkisar Rp 1.600 per kilogran. Sedangkan jenis tembakau biasa harga jual Rp 1.300 per kilogram. Bahkan, ada yang tidak laku dijual, sehingga terpaksa dibiarkan terbengkalai di lahan pertanian. "Kalau gak laku ya dibiarkan saja," jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...