Anyaman Bambu Desa Gagang Sidoarjo Bertahan karena Rutin Ikut Pameran
Editor: choirul
Wartawan: faratiti dewi
Selasa, 04 Oktober 2016 10:28 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – UKM Kerajinan anyam bambu di Desa Gagang Panjang Kecamatan Tanggulangin, milik Pangkat (51), kian moncer dikarenakan banyaknya pesanan untuk hantaran atau juga souvenir pernikahan.
“Saya menjadi pengrajin anyaman bambu sejak 1993, usaha ini saya jalankan bersama istri saya. Dulunya kami berdua memang terampil dalam membuat anyaman. Namun, keterampilan kami ini terus kami kembangkan dengan kursus ke Yogyakarta, agar motif yang kami buat berkembang,” ungkap dia.
BACA JUGA:
Waspadai Pinjol, Indah Kurnia Ajak Pelaku UMKM Bijak Atur Keuangan
Gelar Silaturahmi dan Bukber, BHS Ingin Sidoarjo Bisa Swasembada Pangan
Bantu UMKM Naik Kelas, Pemkab Sidoarjo Gandeng BPVP Gelar SDC
Sambut Porprov Jatim 2023, Gubernur Khofifah Ikuti Gowes Gemilang di Sidoarjo
Desa Gagang Panjang, dengan jarak sekitar 5 km dari Intako Tanggulangin, ketika menjadi sentra anyaman, pesanan dan pemasaran masih seret. Hingga banyak yang gulung tikar. Ketika Pangkat terus bertahan, pesanan mulai mengalir.
Bahkan, dia memberi kursus menganyam kepada anak-anak dan warga sekitar, tanpa dipungut biaya.
Kenapa hanya anyaman Pangkat yang bertahan? Dikarenakan dia kerap mengikuti pameran di Sidoarjo, dan juga memasarkan anyamannya melalui internet. Pesanan pun mengalir dari beberapa kota wilayah Jawa Tengah, antara lain Yogyakarta, Solo. Juga Kota Surabaya, Sidoarjo, Malang, Madiun, Kediri, Nganjuk dll. “Dalam satu bulan omzet kami dapat berkisar Rp 15 – 25 juta, tergantung banyaknya pesanan,” aku dia.
Simak berita selengkapnya ...