Doa Camat Sawahan Pasca Teror Bom di Rumah Dinas Walikota
Editor: abdurrahman ubaidah
Wartawan: yuli iksanti
Jumat, 21 Oktober 2016 11:21 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com -Camat Sawahan M. Yunus hanya bisa berdoa pasca adanya teror bom yang dialamatkan kepada rumah dinas Wali Kota Surabaya. Sebab, peneror yang mengatasnamakan Helmi itu menuntut supaya eks lokalisasi Dolly dibuka kembali.
"Semoga Allah memberikan hidayah kepada pelaku teror bom itu," kata Yunus kepada wartawan di ruangannya, Jumat (21/10/2016).
BACA JUGA:
Dua Pasangan Penantang Khofifah Jalani Tes Kesehatan Hari ini di RSUD dr Soetomo
Khofifah-Emil Vs Marzuki-Risma, Serius atau Gertak Politik?
Mensos Risma Kunjungi Rumah Balita Korban KDRT di Situbondo
Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
Menurut Yunus, tuntutan untuk membuka eks lokalisasi Dolly itu sangat lucu. Alasannya, apabila lokalisasi yang pernah menjadi terbesar se-Asia itu merupakan kemunduran bagi Kota Surabaya.
Ia melanjutkan, Dolly dan Jarak saat ini terus berbenah untuk dijadikan sentra bisnis yang kini banyak menghasilkan produk-produk dari kerajinan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Mulai dari usaha batik, makanan kecil samiler hingga pembuatan sandal dan kaos. "Jadi, kami terus berbenah sekarang," ujarnya.
Yunus menambahkan, lokalisasi Putat Jaya dan Dolly yang telah ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada tahun 2014 tidak akan dibuka lagi meskipun ada ancaman bom yang disampaikan seseorang untuk meledakkan rumah dinas Wali Kota dan Balai Kota Surabaya. (yul)