Peringatan HSN di Ponpes Seblak Tebuireng: Santri Modern Harus Perangi Kebodohan
Sabtu, 22 Oktober 2016 14:59 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Para santri sekarang tidak harus berperang melawan penjajah seperti tahun 1945 lalu. Bagi santri di zaman modern ini, lebih baik fokus menghilangkan kebodohan dan kemalasan. Terutama dalam belajar menuntut ilmu.
Begitulah pesan moral yang bisa ditanamkan dalam diri para santri melalu upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Seblak, Sabtu (22/10).
BACA JUGA:
Sambut Hari Jadi ke-114 dan Hari Santri Nasional, Jombang Fest 2024 Digelar
PBI Giri Majdi Gelar Halaqah Internasional
Istigotsah Puncak Peringatan HSN, Mas Abu: Terima Kasih Santri Telah Bantu Bangun Kota Kediri
Awas Hangus! 3 Hadiah Umroh Jalan Santai Hari Santri 2023 Belum Diambil Pemenang
Ribuan santri dikerahkan untuk mengikuti kegiatan yang digelar di lapangan Ponpes. Pesantren ini didirikan KH. Ma’shum Ali, menantu pertama Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, tahun 1921 dulu.
Dengan antusias dan khidmat, seluruh santri mengikuti kegiatan ini. Upacara juga dihadiri majelis pengasuh dan dewan guru. Bertindak sebagai pembina upacara adalah H. Nur Hidayat S.Ag, sekretaris Yayasan Khoiriyah Hasyim Seblak.
“Ini pengalaman pertama mengikuti upacara dengan memakai sarung,” ujar Hidayat yang juga mantan ketua PW IPNU Jatim ini.
Pada upacara kali ini, santri putra memang mengenakan sarung. Baju semuanya berwarna putih dipadu dengan kopiah hitam. Alas kaki yang dikenakan juga sandal. Seragam khas seorang santri.
Begitu juga pakaian yang dikenakan dewan guru. Baik putra ataupun putri. Khas didominasi warna putih.
Simak berita selengkapnya ...