Puisi Fadli Zon Ungkap Buruh Cina Merajalela & Jokowi Numpuk Hutang, Inilah Respon PDIP
Minggu, 23 Oktober 2016 13:47 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Puisi ciptaan Fadli Zon yang mengungkap realitas Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat gempar masyarakat. Fadli Zon yang wakil ketua DPR RI itu menyebut bahwa dua tahun kepemimpinan Jokowi justeru banyak menumpuk hutang luar negeri dan daya beli rakyat lemah. Bahkan ia mengungkap bahwa di era Jokowi ini buruh Cina merajalela buruh kita tetap merana.
Karuan saja pendukung Jokowi tak terima. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menanggapi puisi Fadli Zon 'Dua Tahun Berjalan Sudah' yang mengkritisi 2 tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Dikutip detik.com, dia mengatakan, Fadli Zon harus rajin turun ke pinggiran negeri agar bisa melihat kinerja Jokowi.
BACA JUGA:
Doding Rachmadi Jadi Calon Ketua DPRD Trenggalek
Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Kader PDIP se-Kecamatan Mojoroto Kediri Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
"Fadli Zon harus lebih rajin turun ke pinggir-pinggir negeri ini. Jalan-jalan baru dibangun, dermaga dan pelabuhan dibuka, bendungan dan waduk dalam proses konstruksi, akses terhadap jaminan sosial, kesehatan, pendidikan, terus diperbaiki, reformasi birokrasi terus digalakkan, dan program-program lainnya berjalan tanpa selebrasi berlebihan," kata Hendrawan.
Hendrawan menjelaskan, citra dari pemerintahan Jokowi muncul dari kinerja pemerintahan. Kepemimpinan Jokowi membangun optimisme dengan kepercayaan dan kesederhanaan, bukan melalui retorika.
"Citra muncul dari kinerja. Jokowi justru sepi retorika. Optimisme dibangun dengan kepercayaan dan kesederhanaan, tidak dengan untaian fantasi dan puisi," tegasnya.
Menurut Hendrawan, banyak hal yang telah dicapai pemerintahan Jokowi, namun tidak sedikit juga yang belum tercapai. Namun menurutnya, biarlah rakyat menilai secara objektif hal tersebut.
"Nawacita sudah dalam arah yang benar, meski target-target capaiannya masih belum seperti harapan kita, akibat berbagai faktor eksternal (seperti) pelambatan ekonomi global, harga-hargta komoditas ekspor yang belum membaik, dan lain sebagainya," ujar Hendrawan.
Hendrawan menganggap puisi Fadli Zon itu sebagai masukan untuk mengevaluasi kesuksesan kinerja Jokowi-JK.
"Kritik Fadli Zon tetap kita jadikan masukan penting. Agar tidak menyimpang, sukses pun butuh koreksi, butuh evaluasi," ucapnya.
Puisi berjudul 'Dua Tahun Berjalan Sudah' disampaikan Fadli Zon kepada wartawan, Sabtu (22/10). Lewat puisi ini, Waketum Gerindra tersebut mengulas kondisi 2 tahun pemerintahan yang dinilai belum banyak berhasil. Inilah pusi Fadli Zon yang menghebohkan itu.
DUA TAHUN BERJALAN SUDAH
dua tahun berjalan sudah
hidup semakin susah
harga-harga melambung tinggi
lumpuh sudah daya beli
rakyat diwarisi gunungan utang luar negeri
dua tahun berjalan sudah
cari kerja semakin payah
pengangguran dimana-mana
buruh Cina merajalela
buruh kita tetap merana
petani rugi panen nestapa
nelayan tak bisa jual tangkapannya
pedagang kali lima dikejar aparat pamong praja
dua tahun berjalan sudah
Simak berita selengkapnya ...