Seekor Penyu Ditemukan Mati di Pantai Srau, Konservasi Perlu Digalakkan Lagi
Minggu, 06 November 2016 20:10 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Seekor penyu berdiameter tempurung sekitar 50 cm mati di tepi Pantai Srau, Sabtu (5/11), kemarin. Kondisi bangkai penyu tersebut mengenaskan, dengan organ tubuh masih utuh, hanya saja tempurung pecah karena dihantam batu besar oleh anak-anak kecil yang bermain di sekitar pantai.
Bambang Marhaendrawan, Kabid Sumber Daya Kelautan, DKP Pacitan, Minggu (6/11) saat dikonfimasi menduga faktor penyebab penyu ada di darat, lantaran hendak bertelur. Namun bisa juga lantaran penyu tersebut disorientasi karena sakit, dikejar pemangsa, kerusakan/pencemaran laut, serta terseret gelombang besar.
BACA JUGA:
Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Dalam Sehari, 2 Warga Pacitan Gantung Diri
"Belum diketahui jelas penyebab kematian binatang yang sudah mulai punah tersebut. Namun apapun alasannya, pembagunan tempat wisata yang tidak berwawasan lingkungan akan merusak habitat penyu dan bahkan cukup berisiko tinggi terhadap kerusakan dan korban akibat tsunami. Kita ketahui, Pacitan adalah wilayah dengan potensi gempa dan tsunami," tandasnya.
Sekadar diketahui, upaya konservasi penyu yang selama ini telah dilaksanakan Pemkab Pacitan, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), sepertinya perlu lebih digalakkan lagi. Khususnya pengembangan destinasi wisata dengan penambahan infrastruktur di pesisir pantai, yang berdampak kurang maksimalnya upaya konservasi, diharapkan perlu kajian mendalam.
Sebab, banyak sekali pembangunan sarana umum di beberapa pesisir pantai Selatan yang sama sekali tidak memperhatikan faktor mitigasi bencana.
Simak berita selengkapnya ...