UN Lebih Tepat sebagai Media Pengukur Kompetensi, Bukan Indikator Kelulusan
Editor: choirul
Wartawan: yuniardi sutondo
Kamis, 08 Desember 2016 10:44 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Wacana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menghapus ujian nasional (UN), sepertinya masih menuai pro-kontra. Sebagian pihak menilai, wacana tersebut sangat positif dan berharap segera direalisasikan. Akan tetapi tak jarang pula, pihak-pihak yang menganggap wacana tersebut terkesan mengada-ada dan sepatutnya dianulir.
Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Pacitan, Sakundoko berpendapat, wacana penghapusan UN sangat positif bagi keberhasilan dunia pendidikan. Sebab penerapan UN selama ini dipandangnya sebagai upaya menjustifikasi sebagian mata pelajaran.
BACA JUGA:
Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Dalam Sehari, 2 Warga Pacitan Gantung Diri
"Seakan-akan hanya mata pelajaran penting yang diujikan. Padahal banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, namun tidak masuk dalam UN," kata Sakundoko, dalam siaran persnya, Kamis (8/12/2016).
Selain dianggap mengesampingkan beberapa mata pelajaran, lanjut dia, pelaksanaan UN juga berdampak secara psikis terhadap anak didik. "Anak didik seperti mendapatkan beban, yang hasilnya juga tidak akan baik," terangnya.
Sakundoko sangat setuju seandainya pelaksanaan UN hanya sekadar sebagai media pemetaan dan bukan sebagai indikator penentuan lulus ataupun tidak lulus.
Simak berita selengkapnya ...