Pangarmatim Hadiri Pembukaan Seminar Nasional Pengelolaan Agroekosistem Sehat dan Berkelanjutan
Minggu, 23 April 2017 04:52 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armatim (KDJAT) Ny.Ina Darwanto menghadiri acara pembukaan seminar nasional 'pengelolaan agroekosistem sehat dan berkelanjutan untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi pangan', Sabtu (22/04/2017). Seminar ini bertempat di gedung Graha Sumekar Universitas Wiraraja, Sumenep, Madura.
Acara seminar yang dilaksanakan oleh Gerakan Petani Indonesia (GPN) ini bertujuan untuk memantapkan pendekatan pengelolahan agroekosistem sebagai jalan lurus peningkatan produksi berkelanjutan. Adapun peserta seminar ini merupakan petani dari berbagai kota Wilayah Jawa Timur, para mahasiswa Universitas Wiraraja jurusan pertanian,perwakilan prajurit Koarmatim dan Lanal Batuporon jajaran Lantamal V Surabaya.
BACA JUGA:
Asops Kasal Beri Pembekalan kepada Perwira Korps Pelaut
Pangarmatim Hadiri Puncak Peringatan HPN 2018 dan HUT ke-72 PWI Jatim
Laksda TNI Darwanto dan Laksma TNI Didik Setiyono Lakukan Admiral Inspection
Commander Cruise Task Group Republik of Korean Navy Kunjungi Mako Koarmatim
Selaku pembicara pada acara tersebut yaitu Ketua umum Gerakan Petani Indonesia (GPN) Hermanu Widodo, S.H. Dalam paparannya, ia menyampaikan materi kedaulatan pangan pulau terpencil bernama desa.
Selanjutnya pembicara dari Direktur Klinik Tanaman IPB Dr. Widodo, M.S., dengan materi microba dan kesehatan tanaman. Dilanjutkan sesi ketiga membahas tentang PHT Biointensif yang disampaikan oleh Dr. Suryo Wiyono,M.Sc.Agr., yang merupakan Ketua Departemen Proteksi Tanaman IPB, dan materi terakhir membahas tentang pengelolaan berbasis agroekologi landscape yang disampaikan Dr. Gatot Mudjiono dari Universitas Brawijaya Malang.
Selanjutnya Pangarmatim dalam amanatnya menyampaikan bahwa, ketahanan pangan sebagai salah satu unsur ketahanan nasional saat ini mengalami tantangan yang berat. Permasalahan ketersediaan pangan di Indonesia saai ini bila dikaitkan dengan cara pandang wawasan nusantara yaitu bangsa Indonesia yang masih ketergantungan impor pangan terhadap negara lain sangat tinggi. Sementara itu program pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan belum dapat dilaksanakan dengan optimal. Hal itu disebabkan karena sampai pada saat ini penerapan sistem dalam upaya peningkatan produksi pangan masih bertumpu pada pola dan corak lama.
sumber : *Dispen Armatim