Jelang Pilwali Mojokerto 2018, Masud Yunus Ambil Formulir Sendiri, MY Dipastikan Retak
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Senin, 05 Juni 2017 16:16 WIB
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Retaknya duet MY jilid II dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Mojokerto 2018 bakal sulit dihindari. Sinyal ini mengemuka dengan kedatangan Wali Kota Mojokerto Masud Yunus yang seorang diri tanpa didampingi Wakilnya Suyitno ke kantor DPC PDI Perjuangan setempat, Senin (5/6).
Kedua petinggi pemkot itu merupakan pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota dalam Pilwali 2014 silam. Keduanya yang adalah incumben berlatar belakang wawali dan sekda maju dalam pemilihan melawan penantangnya Ayub Busono-Mulyadi.
BACA JUGA:
Resmi Daftar ke KPU Kota Mojokerto, Ning Ita Optimis Menang
Tegas! Pj Wali Kota Mojokerto Minta Tangkap Pelaku Money Politic di Pilkada Mendatang
Polres Mojokerto Kota Ajak Seluruh Elemen Deklarasi Pilkada Damai
Launching Rumah Data, Bawaslu Kota Mojokerto Siap Sukseskan Pengawasan Pilkada 2024
"Saya sengaja mengambil formulir pendaftaran lebih awal untuk melengkapi persyaratan dokumen seperti di kepolisian dan sebagainya. Terserah PDIP mau diduetkan dengan siapa nanti, saya siap saja ikut alur partai," kata Masud Yunus usai mengambil formulir.
Ketika disinggung apakah bersedia digandeng dengan Suyitno untuk mempertahankan pemerintahan MY, Masud Yunus tak lantas menjawab. "Ah kamu itu mancing-mancing saja. Digandengkan dengan siapa saja saya siap, termasuk dengan Pak Yitno. Pokok tujuannya adalah untuk Kota Mojokerto jauh lebih baik. MY jilid II, silakan saja," cetusnya.
Dalam kesempatan itu, ia berpesan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) menjaga netralitasnya dalam Pilwali mendatang. "PNS harus netral, kalau tidak netral pecat! Nanti yang melakukan pengawasan adalah Inspektorat. Itu jelas diatur dalam PP 53," tegasnya.
Simak berita selengkapnya ...