Kunjungan ke Malang, Mensos Salurkan Bantuan PKH Sekaligus Kukuhkan Pengurus Kampung Siaga Bencana
Wartawan: Tuhu Priyono
Jumat, 04 Agustus 2017 21:54 WIB
Ditemui awak media usai peninjauan, Khofifah menjelaskan bahwa kampung siaga bencana/KSB ini selain berbasis Desa Siaga Bencana bisa juga antar desa.
"Ini bagian dari upaya untuk kesiapsiagaan masyarakat, jikalau daerah-daerah yang terdeteksi memiliki ketahanan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Kesiapsiagaan masyarakat harus dibangun lebih awal, termasuk dengan mengadakan pelatihan, biasanya selama tiga hari, jadi proses pengukuhan pengurus ini tidak asal-asalan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan tujuan dalam mengadakan pelatihan tersebut agar para tim tidak cepat syok maupun trauma ketika mengalami bencana alam. "Sehingga dalam proses evakuasi bisa mumpuni dan mengkomunikasikan ke BPBD untuk terus melakukan kewaspadaan kemungkinan fenomena alam yang sedang terjadi," paparnya.
Berbicara mengenai bencana, menurut BNPB terdapat 323 Kabupaten/kota di Indonesia yang mempunyai resiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya bencana salah satunya Kabupaten Malang.
Bupati Malang dalam hal ini sangat banyak berterima kasih atas perhatian dan bantuan Menteri Sosial selama ini tidak terkecuali Moreno Soeprapto. "Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada kedua belah pihak atas perhatian maupun bantuannya yang tak terhitung ke Kabupaten Malang, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Malang selalu mendoakan beliau selalu sehat wal afiat," ungkap Bupati di awal sambutannya.
Dikatakannya, wilayah Kabupaten Malang memang rawan bencana, sehingga komunitas-komunitas seperti tagana ini sangat berperan. "Organisasi yang peduli bencana ini harus kita dukung dan sekali lagi saya sangat terima kasih kepada Kemensos dan teman-teman Tagana bersinergi dengan PMI desa khususnya yang benar-benar menjadi yang terdepan", ujarnya. (thu/rev)