Demokrat Anggap Ngeyel, Menkominfo Blokir Video ISIS di You Tube
Editor: m mas'ud adnan
Selasa, 05 Agustus 2014 16:32 WIB
Jakarta(bangsaonline)Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku sudah menyurati perwakilan Google Indonesia untuk memblokir video Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah di YouTube. Pihak Google selaku pemilik YouTube disebut sudah memblokir video-video tersebut.
"Saya baru dapat konfirmasi dari perwakilan Google Indonesia bahwa mereka sudah me-remove tujuh video sesuai permintaan Kominfo," kata Ismail Cawidu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/8/2014).
BACA JUGA:
Analisis Konten Fufufafa, Cermin Karakter Gelap Manusia
Konyol, Roy Suryo Minta Menkominfo Diam, Tak Komentari Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran
Menkominfo Tepis Pemilik Akun Fufufafa Bukan Gibran Rakabuming Raka, Tapi …
Menkominfo dan Menag Dianggap Adu Domba Umat Beragama, Umat Kristiani Tak Persoalkan Adzan
Ismail mengatakan, konfirmasi ini diperoleh setelah Kemenkominfo mengirimkan menkominfo.Sudah.Minta.Google.Blokir.7.Video.ISIS">surat resmi pada Senin (4/8/2014) sore. Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui apakah video-video memang sudah diblokir atau belum.
"Mungkin masih memerlukan beberapa saat sampai video tersebut sudah terblokir," kata Ismail.
Berdasarkan pantauan Kompas.com hingga pukul 14.30 WIB, masih ada video yang berisi ajakan kepada kaum Muslim Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di YouTube. Video itu berdurasi 7 menit 27 detik.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring melalui akun Twitternya, @tifsembiring, meminta masyarakat Indonesia bersabar.
"Perlu proses, request sudah disampaikan kepada pengelola youtube, sejak siang kemarin...," tulis Tifatul di akun Twitter-nya.
Sebelumnya, pemerintah menilai, paham yang dianut ISIS tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, Negara Kesatuan RI, dan kebinekaan di Indonesia. Oleh karena itu, selain melarang perkembangan paham itu, pemerintah juga menindak tegas siapa pun yang terlibat ISIS.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : kompas.com