Kekurangan Air Akibat Tanggul Kaliasem Jebol, Petani di Lumajang Gali Sumur Dadakan
Wartawan: Imron Ghozali
Selasa, 17 Oktober 2017 20:33 WIB
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com – Ambrolnya Dam tanggul Kaliasem membuat irigasi lahan pertanian waraga ikut terganggu. Ribuan hektare lahan pertanian tidak mendapatkan suplai air.
Solusi yang diambil para petani yakni membuat sumur dadakan di sekitar sawah mereka. Meski memerlukan dana yang cukup besar, hal itu harus dilakukan agar padi mereka terus mendapatkan air.
BACA JUGA:
Terima 17 Aspirasi dari Petani, Bunda Indah Janji Optimalkan Sektor Pertanian Lumajang
Panen Pisang Bersama Petani Millenial Lumajang, Khofifah Dorong Ekstensifikasi Lahan
Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pupuk Organik, 30 Ha Lahan Tanaman Padi Disemprot Phonska Oca
Gagal Panen, Petani Desa Argosari Lumajang Dibantu Beras
Dedi, salah satu petani di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang mengaku harus merogoh isi dompet sebesar 3,5 juta rupiah untuk membuat satu sumur. Hal itu harus dilakukan, lantaran hampir sepekan tanaman padi miliknya kekurangan suplai air.
Dia mengatakan, dana yang harus dikeluarkan itu merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Seperti upah tukang gali sumur dan membeli alat sedot. “Ini masih digali, harga tukangnya 850 ribu rupiah, yang mahal alat sedotnya,” katanya, Selasa (17/10).
Kekurangan suplai air untuk mengairi sawah itu merupakan imbas dari jebolnya tanggul Kaliasem. Intik tidak berfungsi, sehingga saluran irigasi ke sawah warga tidak diairi air. “Ini akibat dari tanggul yang jebol itu,” terangnya.
Simak berita selengkapnya ...