Langkah Trump Kemunduran Penyelesaian Konflik, Muslimat NU: Cabut Keputusan Soal Yerusalem
Wartawan: -
Sabtu, 09 Desember 2017 11:24 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel mendapat reaksi keras dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah yang juga Menteri Sosial RI itu mendesak Presiden AS Donald Trump mencabut keputusan atas pengakuan terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima bangsaonline.com (Sabtu, 9/12/2017), ia menjelaskan bahwa langkah Trump hanya akan semakin memperburuk kondisi di tepi barat dan merusak upaya perdamaian Israel-Palestina. Bukan tidak mungkin, kata Khofifah, konflik Israel - Palestina akan semakin membesar dan berlarut yang berdampak luas terhadap ekonomi, politik dan upaya membangun perdamaian global.
BACA JUGA:
Hari Perdamaian Internasional, Khofifah Ajak Semua Pihak Terus Serukan Perdamaian di Palestina
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel
Pertemuan 5 Kader NU dengan Presiden Israel, Nawawi: Karena Gus Yahya Mencontohkan Hal yang Sama
PUI Kediri Raya Serahkan Donasi Rp37 Juta untuk Palestina
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump akhirnya resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12) waktu setempat. Melalui pernyataan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pengakuan Amerika terhadap posisi Yerusalem sebagai ibu kota Israel, akan memperkuat posisi Israel dan melegitimasi permukiman di kawasan timur kota itu sebagai komunitas Israel yang sah.
Simak berita selengkapnya ...