Hadiri Sewindu Haul Gus Dur, Khofifah: Pemikiran dan Keteladannya Tetap Hidup di Hati Rakyat
Sabtu, 23 Desember 2017 15:43 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemikiran-pemikiran Gus Dur tetap hidup dalam keseharian dan melekat di hati rakyat kendati Bapak Bangsa itu telah sewindu meninggalkan kita.
"Banyak orang belajar dari Gus Dur. Mereka tidak hanya dari Indonesia, namun berbagai belahan dunia turut belajar dari beliau tentang toleransi, pluralisme, cinta damai, dan selalu berpikiran inklusif atau terbuka," kata Khofifah kepada wartawan usai menghadiri Sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No. 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12) malam.
BACA JUGA:
Forum Guru Madin dan Calon Bupati Tuban Siap Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Pekerja MPS Tuban Mantap Pilih Khofifah, Gubernur Paling Berpihak pada Industri Padat Karya SKT
Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Pelantikan Muslimat NU Tuban
Bersama Cabup Halindra Blusukan ke Pasar Tradisional Tuban, Khofifah Banjir Doa dan Dukungan
Mensos mengatakan haul kali ini mengambil tema "Semua Demi Bangsa dan Negara." Tema ini bermakna bahwa apa yang dipikirkan dan dilakukan Gus Dur merupakan sebuah bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gus Dur sangat menghargai perbedaan dan senantiasa mendorong masyarakat dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai di tengah berbagai perbedaan.
"Pemikiran itu adalah teladan yang bisa kita ambil dari beliau dan diterapkan saat ini di tengah kondisi bangsa yang menghadapi banyak tantangan dan persoalan," ujar Khofifah yang pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN di era pemerintahan Gus Dur.
Dikatakan Khofifah, dalam pandangan Gus Dur bangsa Indonesia menjadi besar seperti sekarang karena keragaman atau kebhinekaan yang dijaga dan ditempatkan sebagai potensi efektif bangsa.
Perbedaan itu ada dan menjadi bagian dari kekayaan kearifan bangsa. Suku, agama, warna kulit, tradisi, bahasa dan perbedaan pendapat satu kelompok dengan yang lain dapat berjalan secara harmoni.
"Perjalanan sejarah bangsa mencatat bahwa Indonesia berdiri di atas keberagaman, dan kita dapat hidup berdampingan secara damai. Itu yang pernah dipesankan beliau dalam berbagai kesempatan," paparnya.
Sewindu Haul Gus Dur dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Jenderal Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, KH Mustofa Bisri dan Gurutta M Sanusi Baco yang didaulat menyampaikan tausiyah.
Khofifah sendiri hadir dan menyampaikan testimoni kenangan bersama mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut. Khofifah menyampaikan testimoni saat menjadi sekretaris fraksi MPR-RI.
sumber : *Biro Humas Kemensos RI