​Detik Akhir Kepemimpinan Kang Yoto, antara Prestasi dan Prasasti | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Detik Akhir Kepemimpinan Kang Yoto, antara Prestasi dan Prasasti

Wartawan: Eky Nurhadi
Minggu, 11 Maret 2018 21:35 WIB

Kang Yoto dalam satu acara.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Jabatan Bupati Bojonegoro periode 2013-2018 yang dipikul Suyoto tinggal selangkah lagi akan berakhir. Lusa (Selasa, 13/3) jabatan orang nomor satu di Bojonegoro itu sudah digantikan oleh orang lain.

Informasi diterima dari Kepala Bagian Humas dan protokoler Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiarto menyebutkan, pada Selasa besok Suyoto akan menjalani prosesi upacara serah terima jabatan di Pemprov Jatim, Surabaya. Namun sayangnya Heru belum mengetahui siapa pengganti bupati yang akrab disapa Kang Yoto itu.

"Belum tahu. Baru besok Selasa di Surabaya kita tahu. Ditunggu saja," ucap Heru saat dihubungi via ponsel, Minggu (11/3).

Sementara, di penghujung jabatannya, Bupati Suyoto memberi sejumlah kado manis bagi semua lapisan masyarakat Bojonegoro. Salah satunya ribuan guru honorer di lingkungan Dinas Pendidikan mulai tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat mendapat surat keterangan (SK) Sertifikasi. Ribuan guru honorer pun sumringah.

Selain itu, rekam jejak bupati asli Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro itu juga cukup mentereng selama dua periode memimpin Kota Bojonegoro. Segudang penghargaan tingkat regional, nasional, hingga internasional telah diterima berkat pemikirannya mengelola dan membangun Bojonegoro tercinta.

Kabupaten yang mendapat kutukan kabupaten termiskin di Jawa Timur selama berpuluh-puluh tahun disulap Kang Yoto menjadi Kabupaten yang 'Matoh' (bagus, red). Kabupaten yang ramah hak asasi dan manusia (HAM), yang terbuka sistem pemerintahannya (Open Government Partnership atau OGP), serta sejumlah sebutan lain untuk Bojonegoro selama dua periode dipimpin Kang Yoto.

Selain itu, Kabupaten Bojonegoro juga keluar dari zona merah kemiskinan di Jatim. Tepat di tahun 2016 Bojonegoro keluar dari sepuluh besar daerah termiskin di Jatim.

Selain berhasil merubah title Kota Bojonegoro, Kang Yoto juga berhasil merubah wajah kota dengan segala pembangunannya. Gedung Pemkab Bojonegoro berlantai tujuh dibangun dengan tanpa sedikitpun kendala. Satu-satunya gedung tertinggi di Bojonegoro itu digunakan pelayanan satu atap agar memudahkan pelayanan terhadap masyarakat.

Belasan 'prasasti' lainnya juga ditingggalkan suami Mahfudzoh selama dua periode memimpin. Di sektor olahraga Suyoto meninggali Gedung Olahraga (GOR), sektor pelayanan gedung Imigrasi, gedung PPIK, gedung Disdukcapil dan sejumlah gedung pelayanan lainnya.

Sektor pendidikan gedung Dinas Pendidikan, serta puluhan sekolahan tingkat SD, SMP dan SMA dibangun. Sektor pengairan Suyoto memberi tinggalan bermanfaat berupa jembatan plus bendungan gerak di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Ringinrejo, Bojonegoro.

Bendungan itu menjadi pengendali air sungai saat musim kemarau, sehingga masyarakat di bantaran bisa memanfaatkan air untuk mengairi persawahan juga diproses melalui perusahaan daerah air mineral (PDAM).

Sektor usaha dan bisnis Suyoto membuka perizinan bagi investor manapun seluas-luasnya untuk masuk, dan mendirikan pabrik serta usaha lainnya. Dengan begitu geliat perekonomian Bojonegoro semakin bergerak dan memberikan efek positif pada pendapatan masyarakat lokal.

Pengeboran minyak dan gas bumi (migas) di beberapa titik juga didukung sepenuhnya pemerintahan Suyoto. Blok Cepu di kawasan Kecamatan Gayam menjadi andalan Bojonegoro untuk menyumbang kebutuhan migas nasional. 

Kesusksesan mengeksplorasi dan mengeksploitasi minyak dan gas yang terkandung di perut bumi Bojonegoro itu tentu membutuhkan kepandaian dan kepiawaian pemimpin. Sebab, berbagai persoalan pelik kerap muncul di sekitar ladang basah tersebut.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video