Pasca Studi di Bandung, Ketua DPRD Gresik Minta BUMDes Kelola Wisata
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Selasa, 10 April 2018 12:46 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menindaklanjuti hasil studi banding ke Kota Bandung soal pengelolaan obyek wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
DPRD Gresik meminta sejumlah desa yang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengelola kakayaan alam yang ada di wilayah masing-masing. "Di sejumlah desa di Kabupaten Gresik banyak obyek wisata. Desa bisa mengelola obyek tersebut untuk sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupun PAD," ujar Ketua DPRD Gresik H. Abdul Hamid.
BACA JUGA:
4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini
Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan
SK Turun, DPP PDIP Tunjuk Mujid Pimpinan DPRD Gresik
SK DPP PDIP untuk Pimpinan DPRD Gresik Definitif Belum Turun
Menurut Hamid, ada sejumlah desa di Kabupaten Gresik yang memiliki wisata layak jual sehingga bisa menghasilkan PAD apabila dikelola dengan baik. Di antaranya, wisata Bukit Jamur di Desa Bungah Kecamatan Bungah, wisata Mangrove di Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah, wisata Pantai Dalegan Kecamatan Panceng, wisata Hutan Mangrove di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, dan objek wisata alam dan bahari di Pulau Bawean.
Tak hanya itu, juga ada Wisata Benteng Lodewijk di Desa Mengare Kecamatan Bungah, Wisata Bukit Surowoti Kecamatan Panceng, serta masih banyak lainnya.
Teknis pengelolaanya, dijelaskan Hamid, bisa melalui antar BUMDes satu dan lainnya, maupun dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Gresik. "BUMDes dan OPD terkait harus duduk satu meja untuk mewujudkannya," terang politikus Golkar asal Sidayu ini.
Simak berita selengkapnya ...