Khofifah Dapat Dukungan Spontan dari Kader PDIP Surabaya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M Didi Rosadi
Senin, 16 April 2018 17:39 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa, mendapat dukungan dari kader PDI Perjuangan Kota Surabaya. Kader PDIP bernama Maranata spontan mendatangi Khofifah untuk menyatakan dukungan kepada Ketua Umum Muslimat NU tersebut.
Maranata datang saat Khofifah sedang blusukan di Pasar Wiyung, Surabaya. Sambil membawa Kartu Tanda Anggota (KTA) DPC PDI Perjuangan, Maranata menghampiri Khofifah untuk menyatakan dukungan ke Khofifah di Pilgub Jatim.
BACA JUGA:
Luar Biasa! Survei Indikator: 92,7% Warga Jatim Sukai Khofifah, Elektabilitasnya Capai 61,2%
Maulid Nabi Bersama Puluhan Ribu Muslimat di Pasuruan, Khofifah Ajak Teladani Akhlaq Rasulullah
Forum Guru Madin dan Calon Bupati Tuban Siap Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Pekerja MPS Tuban Mantap Pilih Khofifah, Gubernur Paling Berpihak pada Industri Padat Karya SKT
Dirinya mengaku mendukung Khofifah karena melihat sudah banyak program yang berguna untuk masyarakat selama menjadi Menteri Sosial. Salah satu yang paling dirasakan adalah Program Keluarga Harapan (PKH).
"Jawa Timur ini perlu figur seperti beliau. Programnya kan sudah ada yang jalan seperti PKH dan sudah ada yang merasakan manfaatnya," ucap Maranata, Senin (16/4).
Dia menyebut akan mati-matian mendukung Khofifah untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur. Meskipun tahu akan ada risiko yang didapatnya karena tidak menuruti arahan PDIP. "Walaupun saya sekarang masih PDIP, saya dukung Khofifah apapun risikonya," tegasnya.
Saat ditanya mengapa dirinya lebih memilih mendukung Khofifah daripada Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Maranata menyebut Gus Ipul tidak terlihat hasil kerjanya selama 10 tahun sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. Sementara Khofifah, sudah terlihat programnya selama menjadi Menteri Sosial.
"Selama ini Gus Ipul ya gitu-gitu saja. Pas duet sama Pakde (Sukarwo) ya gitu-gitu saja, nggak ada hasilnya. Sedangkan Bu Khofifah ketika menteri membuat PKH, itu yang berkaitan dengan sosial. Kelihatan hasilnya," tuturnya. (mdr/rev)