Tingkatkan Nilai Ekonomis, Salak Organik Diolah jadi Aneka Makanan Olahan
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Ronny Suhartomo
Rabu, 08 Agustus 2018 17:04 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Desa Jatirejo, Diwek, Kabupaten Jombang merupakan salah satu wilayah penghasil salak terbesar di Jombang. Kebun warga setempat sebagian besar ditanami salak. Penanaman buah ini dilakukan secara organik.
Sayangnya, saat panen raya tiba, harga salak di kampung ini anjlok. Seperti saat ini, salak organik hanya dihargai Rp 5 ribu/Kg.
BACA JUGA:
Bobol Rumah Kosong di Jombang, Residivis Asal Kediri Diringkus Polisi
Si Jago Merah Lalap Rumah di Jombang
Satresnarkoba Polres Jombang Ringkus 2 Penjual Sabu ke Sopir Truk
Diduga Mengantuk, Truk Ayam Tabrak Tronton di Jombang
Kondisi inilah yang dimanfaatkan ibu-ibu PKK untuk membuat aneka makanan berbahan buah salak, sehingga bisa menambah nilai ekonomis salak. Salah satunya dengan membuat dodol salak.
"Kami manfaatkan salak yang tidak terjual supaya tak terbuang sia-sia," kata Lutfiyati (35) kepada wartawan, Rabu (8/8/2018).
Berbekal pelatihan yang didapatkan bersama ibu-ibu PKK lainnya di Desa Jatirejo, dia mengolah salak organik menjadi dodol. Agar cita rasanya semakin legit, mereka menggunakan campuran tepung ketan.
Proses pembuatan dodol salak oleh ibu-ibu PKK Desa Jatirejo tak jauh beda dengan pembuatan dodol di tempat lain. Mula-mula salak yang sudah dikupas dan dibuang bijinya, digiling dengan mesin. Gilingan buah salak lalu dicampur dengan bahan lain. Salah satunya tepung ketan.
Simak berita selengkapnya ...