Ratusan Kiai dan Gus Gelar Bumi Arema Bershalawat, Tetap Bersaudara, dan Bersatu untuk NKRI
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M Didi Rosadi
Sabtu, 27 Oktober 2018 01:53 WIB
Gus Mudjib menambahkan bahwa kiprah NU dalam turut membangun Indonesia tidak hanya pembangunan jasmani, tetapi juga membangun rohani. Dari tiga masalah yang dihadapi bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab bersama, terutama orang-orang NU.
"Kenapa tanggung jawab NU? Karena mayoritas bangsa Indonesia adalah kaum Nahdliyin yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Maka, di sini pentingnya peranan kita sebagai jama’ah dan jam’iyah Nahdlatul Ulama," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Dewan Masjid KH Imam Sibaweh mengajak umat Islam untuk hadir dalam kegiatan yang dimeriahkan majelis sholawat serta atraksi kembang api.
"Mari kita bersama-sama berdoa dan bersholawat untuk memohon perlindungan kepada Allah. Agar bangsa Indonesia, semoga senantiasa diberikan ketentraman dan kesejahteraan untuk selalu bersholawat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forsana Gus Thoriq Darwis Bin Ziyad menyatakan bahwa massa yang akan menghadiri acara Kabupaten Malang Bersholawat ini ditaksir mencapai sekitar 40.000 orang.
Hal ini hasil dari sejumlah konfirmasi atas kehadiran para kiai, gus, dan ulama beserta para santrinya dari sejumlah pondok pesantren di Malang Raya dan kota-kota lainnya di Jatim.
"Dari data yang masuk panitia, selain dari Malang Raya, juga akan hadir kyai dan gus serta para santri dari Karesidenan Madiun, [Ponorogo, Pacitan, Magetan, Ngawi, Trenggalek], Karesidenan Kediri, Karesidenan Bojonegoro, Surabaya dan sekitarnya, Madura serta Tapal Kuda," kata Gus Thoriq.
Kegiatan tersebut juga akan dihadiri para pimpinan Pondok Pesantren di luar Malang Raya. Dari Kabupaten Ponorogo antara lain, Gus Hakam Fuadi (Pondok Ngunut), Gus Sahrul munir (Pondok Jenes), Gus Reza dari Pondok Pesantren Darul Hikam, dan Gus Nabil dari Pondok Pesantren Darul Hikam. (mdr/rev)