Inilah 3 Hasil Bahtsul Masail yang Digelar di Ponpes Al Hasanyyah Tuban
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Istihar
Kamis, 22 November 2018 21:27 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kajian Ilmiah khas pondok pesantren atau dikenal dengan sebutan Bahtsul Masail (BM) yang diselenggarakan Ma'had Aly di Ponpes Al Hasanyyah Sendang, Senori, Tuban mengangkat tiga persolan probematika krusial nasional.
Bahtsul Masail yang diselenggarakan selama dua hari, yakni 21 hingga 22 November 2018 tersebut diikuti oleh 26 lembaga tinggi pesantren (Ma'had Aly) dan ponpes di Jawa Timur, Madura, dan Jawa Tengah.
BACA JUGA:
Rumah di Tuban Terbakar, 1 Unit Mobil dan Motor Ikut Hangus
Peringati Hantaru 2024, Kantor ATR/BPN Tuban Gelar Donor Darah
Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
Ada Dugaan Korupsi di DKP2P Tuban, Kejari Sudah Periksa 5 Orang Saksi
Dalam Bahtsul Masail itu, yang bertindak sebagai Muharrir (Perumus) ialah K. Aminoto Sa'dullah dan KH Abdullah Hasyim asal Tuban, Jawa Timur. Sedangkan, sebagai Mushohih (pengesah), KH Faruq Zain dan Rais PWNU Jateng KH A'wani asal Rembang.
Mudir atau Ketua Ma'had Aly Ponpes Alhasnyyah, KH Abdullah Hasyim mengatakan, kegiatan Bahtsul Masail (BM) ini merupakan rangkaian kegiatan Haflah Maulidiyah, Harlah Pondok Pesantren Darut Tauhid Al Hasaniyyah ke-XXXI dan Haul Abuya KH. M. Nashiruddin Qodir ke-I.
Meski pembahasan cukup alot dan terjadi tarik ulur tentang ashabul nuzul persoalan, namun dalam forum itu menyajikan 3 pembahasan Nasional persoalan krusial. Seperti hukum insiden pembakaran bendera oleh oknum ormas saat Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Jawa Barat, pro kontra vaksin Maeles Rubella (MR) oleh Kemenkes RI, dan problematika perminyakan terkait tambang minyak tradisional oleh warga di Aceh.
Simak berita selengkapnya ...