Tafsir Al-Isra 13-14: "Karamah" Presiden Jokowi
Editor: Redaksi
Wartawan: --
Sabtu, 29 Desember 2018 21:36 WIB
Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .
Wakulla insaanin alzamnaahu thaa-irahu fii ‘unuqihi wanukhriju lahu yawma alqiyaamati kitaaban yalqaahu mansyuuraan (13). Iqra/ kitaabaka kafaa binafsika alyawma ‘alayka hasiibaan (14).
BACA JUGA:
Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Dari dua ayat studi ini, terbaca ada tesis bahwa buku catatan itu digelar terbuka, "kitaaban yalqaahu mansyuuraan" (13). Sedangkan pada ayat 14 menunjuk, di hari akhir nanti, setiap orang bisa membaca buku amal masing-masing. Ayat yang menggiring manusia ke alam akhirat ini menyentil kita agar obyektif terhadap diri sendiri, jujur terhadap amal perbuatan, sehingga hasilnya pasti.
Itulah, maka kemunafikan dilarang dalam agama. Kemunafikan hanyalah belagu sesaat, tapi kosong, karena hanya kepura-puraan belaka. Seperti bangkai, meski dibungkus dengan kertas emas, tetap saja akan berbau nantinya.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag