Kota Kediri Siap Sambut Exit Tol dan Bandara
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Arif Kurniawan
Jumat, 11 Januari 2019 00:36 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pembangunan exit tol dan bandara di wilayah Kabupaten Kediri segera dilaksanakan. Adanya exit tol dan bandara tersebut tentunya memberikan dampak bagi Kota Kediri.
Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri telah mempersiapkan beberapa langkah agar nantinya Kota Kediri siap dengan keberadaan exit tol dan bandara. Salah satu dampak yang timbul dari adanya exit tol dan bandara adalah adanya kemacetan, mengingat Kota Kediri adalah pusat dari daerah-daerah di sekitarnya.
BACA JUGA:
Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?
Percepat Transformasi Digital, Sekda Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kerjasama Kolaborasi Tenaga IT
Pj Wali Kota Kediri Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan, Pj Wali Kota Kediri Paparkan Sejumlah Program
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Kediri menggelar Kediri Infrastructure Discussion dengan tema “Menyongsong Jalan Tol dan Bandara untuk Masa Depan Transportasi di Kota Kediri”, Kamis (10/1) bertempat di Warunk Upnormal. Narasumber diskusi ini antara lain Dr. Ir. Ibnu Sasongko pakar tata ruang ITN Malang, Achmad Wicaksono, Ph.D pakar transportasi Universitas Brawijaya, dan Fauzul Rizal, MT kandidat doktor Cornel University, New York.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri dalam menjawab hal tersebut. Posisi Kota Kediri sebagai pusat perdagangan dan jasa, menurutnya menjadikan kendaraan dari luar kota banyak yang beraktivitas di Kota Kediri. Selain itu, Kota Kediri juga memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat yang bagus. Serta Kota Kediri menjadi pusat pendidikan, jasa dan perdagangan bagi daerah sekitar.
"Kota Kediri sebagai hub menjadikan kota ini semakin padat. Pada pagi hari orang yang beredar di Kota Kediri mencapai dua juta, padahal penduduk di Kota Kediri sekitar tiga ratus ribu," ungkapnya.
Pemerintah Kota Kediri juga melakukan pendekatan relasi pembangunan pusat kota dan pinggiran. "Kita ingin mewujudkan keserasian dan keseimbangan antara kawasan pusat dengan pinggiran. Salah satu langkah yang kita ambil adalah membuat layanan di Kelurahan menjadi online. Jadi pelayanan bisa diakses di mana saja," ujar pria yang akrab disapa Mas Abu ini.
Sementara dalam pola pengelolaan sektor transportasi terdapat tiga pola. Pertama pola membangun sistem, yakni dengan membentuk sistem yang terencana, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan sesuai tata ruang dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kedua, pola kolaborasi pendanaan, mengkolaborasikan sumber-sumber pendanaan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dengan APBD Kota dalam rangka meningkatkan pelayanan sektor transportasi. Ketiga, pola pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan pengembangan sektor transportasi dilakukan dengan memberdayakan komunitas dan para pemangku kepentingan.
Simak berita selengkapnya ...