​Jadi Korban Homoseks Uskup, Merasa Dihalangi Bunuh Bandar Narkoba, Presiden Filipina Ngaku Islam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Jadi Korban Homoseks Uskup, Merasa Dihalangi Bunuh Bandar Narkoba, Presiden Filipina Ngaku Islam

Editor: Tim
Wartawan: --
Jumat, 25 Januari 2019 14:37 WIB

Rodrigo Duterte menunjukkan foto-foto para politisi yang dituding berkomplot dan terlibat bisnis dengan bandar narkoba. Foto: ROSLAN RAHMAN/AFP/GETTY IMAGES

"Uskup-uskup ini yang kalian miliki, bunuh mereka. Mereka adalah orang bodoh yang tidak berguna. Yang mereka lakukan hanyalah mengkritik," kata Duterte kesal, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (6/12/2018).

Dalam sebuah pidato kepada pejabat pemerintah, Duterte juga menyebut Gereja Katolik sebagai "institusi yang paling munafik" dan mengatakan bahwa Tuhan-nya berbeda dari penganut Katolik.

"Saya tidak pernah mengatakan saya tidak percaya pada Tuhan. Apa yang saya katakan adalah Tuhan Anda bodoh, saya punya banyak akal sehat. Itulah yang saya katakan kepada para uskup," katanya.

Duterte memang sangat tegas dan keras dalam membasmi para bandar narkoba dan kejahatan di Filipina. Berbagai laporan menyebut Duterte telah menembak mati 13 wali kota dan wakil wali kota yang terlibat narkoba.

Yang melakukan eksekusi tentu saja polisi. Bahkan polisi dilaporkan telah menewaskan lebih dari 2.500 orang karena dianggap terlibat narkoba. Tapi kelompok-kelompok hak asasi mengatakan lebih dari 5.000-8.000 orang ditembak mati terkait dengan perang narkoba. Tapi Duterte mengaku tak akan berhenti.

"Masih banyak lagi yang akan mati. Saya tegaskan saya tidak akan berhenti. Saya akan meneruskannya sampai bandar obat bius terakhir di Filipina mati dan pengedar narkoba enyah dari jalanan," katanya.

Duterte juga tak segan-segan tunjuk hidung kepada uskup yang dianggap terlibat narkoba. Ia misalnya menuding Uskup Caloocan, Pablo Virgilio David, menggunakan narkoba.

Dalam pidatonya saat peletakan batu pertama Proyek Pasokan Air Massal di Kota Davao, Duterte menduga David menggunakan narkoba. David termasuk di antara para pemimpin Gereja Katolik yang vokal mengeritik kampanye anti-narkoba yang dilakukan Duterte (The Manila Times, 27 November 2018).

"David! Saya ragu dengan Anda karena Anda terus berkeliaran di malam hari. Saya curiga bahwa Anda memakai narkoba," kata Duterte kepada David, Wakil Ketua Catholic Bishops Conference of the Philippines (CBCP).

Duterte kemudian memperingatkan para pejabat gereja yang terlibat dalam narkoba akan membunuh mereka.

"Biarkan ini menjadi referendum: bagi mereka yang percaya dan bagi mereka yang tidak ingin pembunuhan dan menginginkan banyak pecandu narkoba, tetaplah bersama orang-orang religius. Jika Anda menginginkan pecandu narkoba musnah, atau mati semua, maka tidak ada yang akan merampok Anda, atau menusuk Anda, maka tetaplah bersama saya. Mari kita masuk neraka bersama-sama," kata Duterte. (dari berbagai sumber)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video