Muspika Pasuruan Islahkan Pengelolaan Masjid Hidayatullah
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Supardi
Sabtu, 11 Mei 2019 10:50 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Jajaran Muspika Pasuruan Kota berhasil mengislahkan pengelolaan masjid Hidayatullah Pasuruan Kota, Jumat (10/5). Dua kelompok yang diislahkan ialah Abdullah Nazar (72) kelahiran Dompu dan Sholeh Salim Toriq (58) warga kelahiran Bogor.
“Demi meredam gejolak berkepanjangan, jajaran Muspika mekakukan mediasi dan berhasil. Keduanya yang berselisih menyatakan sepakat islah dan cabut status laporan ke kepolisian,” ujar Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetiyo.
BACA JUGA:
Pjs Wali Kota Pasuruan Hadiri Kirab Maskot Pilkada 2024
Lilik Pujiastuti Dilantik Sebagai Penjabat Sementara Wali Kota Pasuruan
Pesan Plt Wali Kota Pasuruan saat Hadiri Sholawatan di Peringatan Hari Kejaksaan RI ke-79
Silaturahmi Pemkot Pasuruan dengan Tomas dan Ormas, Adi Wibowo Bersyukur karena Hal ini
Pernyatan sepakat islah dibacakan oleh Wakil Wali Kota Pasuruan di hadapan Muspika, jajaran pengurus NU Pasuruan Kota dan warga. Untuk mempererat hubungan ukhuwah islamiah, mediasi dilakukan di gedung unsur Pemkot Pasuruan.
Seperti diketahui, puncak keributan itu terjadi saat akan dilaksanakan salat tarawih pada hari pertama. Kedua kelompok itu adalah kubu yang merasa sudah 10 tahun mengelola masjid Hidayatullah dengan kelompok Nahdliyin yang merasakan mendirikan masjid tersebut.
Menurut sejarah berdirinya masjid Hidayatullah di Kota Pasuruan didirikan masyarakat nahdliyin setempat bersama Kemenag Kota Pasuruan. Karena melemahnya kegiatan di masjid tersebut, sedikit demi sedikit dikuasai oleh jamaah salafy. Diam-diam mereka membuat nadhir dan takmir bahkan membuat yayasan pendidikan TK Hidayatullah.
Simak berita selengkapnya ...