Mbah Maimun: Muktamar PPP Tak Sah, Islah 19 Oktober
Rabu, 15 Oktober 2014 19:01 WIB
BACA JUGA:
Sunan Gus Dur, Wali Sepuluh, dan Tokoh “Lepra Politik”
Karomah Mbah Moen, Bisa Melipat Waktu, Restoran-Hotel Terbakar karena Harga Menu Mahal
Dubes RI: Ada di Lubang Makam yang Salah, Habib Rizieq Serobot Baca Doa untuk Mbah Moen
Gelar Doa Bersama, Siswa-siswi Khadijah Diimbau Teladani Perilaku Mbah Moen
JAKARTA(BangsaOnline)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kian memanas. Baik kubu Romahurmuzy (Romi)
maupun Suryadharma Ali (SDA)sama-sama bersikeras mengadakan Muktamar versi
masing-masing.
Ketua Majelis Syariah KH Maimun Zubair yang akrab dipanggil Mbah Mun akhirnya
menggelar jumpa pers. Mbah Mun selama ini selalu jadi rujukan PPP. Karena Mbah
Mun inilah satu-satunya kiai kharismatik yang selama ini selalu diandalkan PPP.
"Sebagaimana putusan Muktamar yang telah diselenggarakan, dua-duanya tidak
sah. (Itu juga) Keputusan Mahkamah Partai," tutur Mbah Mun dalam jumpa pers di Hotel Ibis Style,
Jl Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (15/10/2014).
"Jadi intinya?" tanya wartawan memastikan.
"Diadakan muktamar yang masih (berlaku) daripada anggota DPP, para anggota
dan Ketua Majelis yang masih konsisten ikuti Muktamar ke VII di Bandung.
Menurut saya (anggota) yang masih konsisten di Jl Diponegoro," lanjutnya.
Mbah Mun menyarankan agar dilaksanakan Muktamar islah pada 19 Oktober
mendatang. Pemilihan tanggal tersebut diambil sebagai jalan tengah dari dua
pelaksanaan muktamar yang tengah direncanakannya.
"Tidak ada mengarah ke pihak ini itu tapi untuk semata islah biar kantor
Diponegoro itu jadi benar-benar pusat DPP dan DPP masih utuh sampai ke
cabang-cabang sampai ranting," tutup pria yang baru saja kembali dari
ibadah haji ini.
Mbah Mun memastikan posisi PPP masih berada di barisan
Koalisi Merah Putih (KMP). Ia mengatakan, partainya selalu mengikuti apa yang
dinilai baik.
"Hari ini kan Merah Putih. Ini saya kan hanya islah saja dan yang
diketahui PPP itu yang prinsip adalah partai amar makruf nahi munkar,"
kata Mbah Mun kepada wartawan.
Meski berada di barisan KMP, Mbah Mun menyebut partainya tetap mengikuti serta
mendukung kebijakan pemerintah yang mendatangkan kebaikan.
"Ya pokoknya ikut pemerintah. Siapapun yang menang ya itu yang kita akui.
Siapa saja kalau nggak baik ya jangan diikuti, ikut yang baik saja. Sekarang di
KMP besok mungkin masih tetap, tapi di yang baik," tutupnya.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : detik.com