Beri Bingkisan Lebaran Janda, Istri Kiai Asep Sebar Uang Rp 300 Ribuan, Mukena, Sarung, dan Baju
Editor: Tim
Selasa, 04 Juni 2019 08:26 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kediaman Dr. Muhammad Barra – putra pertama Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA - dipenuhi para janda, Senin sore (3/6/2019).
Di depan pintu rumah bertingkat dua yang terletak di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu tampak berdiri Nyai Hj Alif Fadlilah – istri Kiai Asep Saifuddin Chalim - didampingi Neng Zahroh, putrinya yang kini jadi dokter. Tampak juga Gus Barra – panggilan Muhammad Barra – riwa-riwi memegang amplop berisi uang.
BACA JUGA:
Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi
Kiai Asep Yakin Mubarok Menang dalam Pilkada Mojokerto 2024, Inilah Target Kemenangannya
Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Ternyata ratusan janda itu sedang antre menerima bingkisan Idul Fitri dari keluarga Kiai Asep Saifuddin Chalim. Ibu Nyai Fadlila memimpin langsung pembagian bingkisan lebaran itu dengan dibantu Neng Zahroh dan Gus Barra. “Maturnuwun, maturnuwun,” kata para janda itu sambil mencium tangan Nyai Alif Fadlila dan Neng Zahroh begitu menerima bingkisan dan amplop berisi uang sambil pamit satu persatu.
(Dr KH Asep Saifuddin Chalim saat silaturahim dengan para kiai dan bapak-bapak dari sekitar Siwalankerto Utara Surabaya, Senin sore (3/6/2019). foto: BANGSAONLINE.com)
Sedang Kiai Asep Saifuddin Chalim tampak memberi taushiyah kepada ratusan bapak-bapak di Aula Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang letaknya tak jauh dari kediaman Gus Barra. Sambil menunggu buka bersama Kiai Asep juga memimpin istighatsah. Para bapak itu juga mendapat bingkisan satu persatu dari keluarga Kiai Asep.
(Para janda sangat senang saat menerima bingkisan Idul Fitri. Tampak Nyai Fadlila (nomor dua dari kiri) dan Neng Zahroh (paling kanan berkacamata) foto: BANGSAONLINE.com)
Gus Barra menuturkan bahwa jumlah ibu-ibu janda itu sebanyak 385 orang. Sedang para bapak-bapak berjumlah 200 orang.