Kebijakan Penambahan Pagu Wali Kota Risma Didukung Wali Murid
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Jumat, 28 Juni 2019 01:27 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali murid yang tergabung dalam Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) melakukan aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Kamis (27/6/2019). Aksi damai atas inisiatif para wali murid ini untuk menyampaikan sikap dukungan terhadap kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri yang sudah berakhir beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, PPDB SMP negeri Kota Surabaya berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 51 tahun 2018 tentang PPDB. Namun, sebagian masyarakat Kota Surabaya menganggap aturan itu hanya menguntungkan bagi siswa-siswa yang lokasi rumahnya dekat dengan sekolah.
BACA JUGA:
Rangkaian PPDB Surabaya Dimulai, Dispendik Optimalisasi Kesiapan Server hingga Masifkan Sosialisasi
Siswa Kategori MBR di Surabaya Tidak Dipungut Biaya Uang Gedung dan SPP
Indikasi Kecurangan PPDB di Surabaya, Puluhan Wali Murid Akui Sengaja Manipulasi Alamat
Dispendik Surabaya Mulai Buka PPDB Jalur Prestasi Penghafal Kitab Suci, Ditutup Minggu Lusa
Sedangkan siswa pemilik nilai bagus terhalang masuk negeri karena jarak rumah lebih jauh. Masyarakat kemudian menyampaikan aspirasi selama berhari-hari agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan diskresi, yakni melihat nilai sebagai untuk seleksi masuk SMP negeri.
Koordinator KBRS Nasirudin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena dalam PPDB jalur zonasi umum yang lalu ada kebijakan penambahan pagu dan penambahan pagu apresiasi Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (NUSBN).
Dengan adanya penambahan pagu tersebut, banyak peserta didik yang sebelumnya terlempar pada jalur zonasi umum akhirnya bisa masuk SMP negeri. “Kalau ada protes-protes mengenai kebijakan penambahan pagu sehingga bisa mengubah kebijakan, kami terus terang tidak mau,” katanya di sela-sela aksi.
Simak berita selengkapnya ...