Peternak Udang Air Tawar di Sidoarjo Raup Jutaan Rupiah
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Catur Andy
Jumat, 05 Juli 2019 18:22 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Selama ini kita banyak mengenal udang dan lobster air laut maupun air payau banyak diperjualbelikan di pasaran baik untuk hiasan aquarium maupun dikonsumsi. Di Sidoarjo terdapat peternak yang membudidayakan lobster dan udang hias air tawar yang diminati penggemar ikan hias akuarium. Dari hasil ketekunannya ini, peternak tersebut bisa menghasilkan jutaan rupiah per-bulannya.
Peternak lobster hias air tawar tersebut adalah Zulfikri (43), warga Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Sekitar lima tahun terakhir, ayah 4 anak itu menekuni ternak hewan bercangkang keras tersebut. Keindahan bentuk dan warna udang serta hasil yang menjanjikan membuat Zulfikri tertarik menekuni budidaya yang tak jamak dilakukan orang tersebut.
BACA JUGA:
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo
Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo
Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas
Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
Lobster dan udang hias air tawar ini memang menarik. Warnanya merah menyala dan dengan bentuk yang unik membuatnya menjadi idola penggemar hewan air tawar. Tak heran, udang hias milik Zulfikri menjadi salah satu favorit penghobi ikan hias untuk dijadikan pelengkap akuarium mereka.
Zulfikri memiliki dua jenis lobster hias yang banyak diminati yakni Red Claw dan Red Marlboro. Jenis Red Claw memiliki ciri badan hitam dengan supit merah. Jenis ini selain untuk ternak hias juga bisa dikonsumsi sebagai masakan sebab beratnya bisa mencapai satu kilogram lebih. Sedangkan jenis Red Marlboro warnanya tubuhnya merah dan tidak bisa dikonsumsi. “Saya hanya punya dua jenis yakni red claw dan red Marlboro saja, karena yang paling banyak dicari ya dua jenis itu,” kata Zulfikri di rumahnya di Desa Kebonsari, Candi, Jumat (5/7/2019).
Kegiatan di pagi hari bapak 4 anak ini dimulai dengan mengecek kondisi air. Kondisi air pada budidaya lobster ini sangat diperhatikan karena lobster mudah stres atau bahkan menjadi agresif bila suhu atau kandungan mineral yang berada di dalam air berubah. Suhu di dalam air harus dijaga agar tetap antara 20 hingga 22 derajat celcius.
Setelah mengecek kondisi air, Zulfikri lantas membersihkan hama yang menjadi musuh utama anakan lobster dan udang hias di antaranya yakni katak dan kecebong. Setelah itu barulah memberi makan lobster dan udang hias tersebut dengan menggunakan pakan pelet ataupun kupang mentah. Pemberian pakan ini juga patut diperhatikan karena bila pakan tidak habis dalam sehari sisa pakan akan menjadi amoniak yang bisa mengakibatkan lobster tersebut mabuk bahkan mati.