BPBD Gresik Pastikan Belum Ada Desa yang Mengalami Kekeringan Kritis
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Rabu, 10 Juli 2019 16:46 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski sudah memasuki musim kemarau, namun sampai saat ini belum ada desa di Kabupaten Gresik yang masuk kategori kekeringan kritis. Sebab, hingga saat ini ketersediaan air masih cukup. Termasuk, di desa yang setiap tahun notabene mengalami krisis air bersih ketika musim kemarau tiba.
"Dari hasil koordinasi BPBD dengan kecamatan ketersedian air masih cukup. Sehingga belum perlu didrop air bersih dari BPBD," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gresik Tarso Sagito kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (10/7).
BACA JUGA:
Terdampak Kekeringan, Kades Ganggang dan Anggota DPRD Gresik Minta BPBD Droping Air Bersih
Destana BPBD Jatim Sasar Desa Terdampak Gempa di Pulau Bawean
Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?
5 Kecamatan di Gresik Terdampak Gempa, 5.333 Bangunan Rusak dan 7 Warga Terluka
Namun demikian, lanjut Tarso, BPBD sudah melakukan antisipasi dampak kekeringan yang dipastikan akan melanda Kabupaten Gresik seperti tahun sebelumnya. "BPBD saat ini tengah meakukan pengawasan esktra pada desa yang dinilai rawan kekeringan," paparnya.
Mengacu tahun-tahun sebelumnya, sedikitnya akan ada sekira 39 desa ditetapkan BPBD menjadi desa kering krisis dan darurat kekeringan. Ditegaskan Tarso, 39 desa itu tersebar di 7 wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Benjeng, Cerme, Bungah, Balongpanggang, Duduksampeyan, Kedamean, dan Sidayu.
"Makanya, ke-39 desa di 7 kecamatan tersebut sekarang ini juga mendapatkan atensi pengawasan khusus oleh BPBD," terang mantan staf ahli bupati ini.
Simak berita selengkapnya ...