Pemprov Jatim Gandeng IBI Untuk Turunkan AKI dan Stunting di Jatim
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Minggu, 21 Juli 2019 21:35 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan stunting di Jatim. Hal ini penting dilakukan karena kedua permasalahan tersebut masih menjadi pekerjaan rumah/PR bagi Jatim.
“Banyak program yang bisa mempertemukan IBI dengan Pemprov Jatim, karenanya beberapa hal yang menjadi PR Jatim perlu dipetakan ulang dan disosialisasikan kembali,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur di Ruang Kerja Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya, Jumat (19/7) malam.
BACA JUGA:
Do'a Bersama, Pj. Gubernur Adhy Ajak Seluruh Elemen Wujudkan Kondusivitas Pilkada dan Jatim
2.155 Keluarga Rawan Stunting Terima Bantuan, Pemkot Kediri Lakukan Monitoring
Pj Gubernur Jatim Sebut Piala Kajati Jadi Ajang Tumbuhkan Bibit Atlet Bulu Tangkis
CNN Indonesia Award 2024, Pj Gubernur Jatim Borong 3 Penghargaan
Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim berharap, IBI bisa menjadi ujung tombak di daerah-daerah utamanya yang jumlah kematian ibu, jumlah kematian bayi, dan stuntingnya masih tinggi. Apalagi, khusus permasalahan stunting telah menjadi kesadaran kolektif mulai dari Presiden hingga masyarakat. Bahkan, pihak Menkeu juga menyadari bahwa stunting perlu ditangani dengan serius.
“Pihak Kemenkeu menyadari bahwa seluruh energi telah diberikan untuk menyiapkan SDM berkualitas, tetapi kalau jumlah penduduk yang stunting tidak tereduksi maka akan menjadi beban,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, menurut data dari Dinkes Jatim berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per 20 Juli 2019 prevalensi stunting balita di Jatim masih tinggi yakni sebesar 36,81%. Sedangkan, tiga daerah tertinggi prevalensinya yakni di Kota Malang sebanyak 51,7%, Kab. Probolinggo sebesar 50,2%, dan Kab. Pasuruan sebesar 47,6%.