Protes Kebijakan Impor Garam, Petani di Tuban Geruduk Diskoperindag
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Gunawan Wihandono
Kamis, 25 Juli 2019 19:06 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan petani garam di Kabupaten Tuban murka dengan kebijakan yang diambil pemerintah pusat untuk melakukan impor garam. Amarah para petani yang sebagian besar dari Kecamatan Palang dan Tambakboyo itu dilampiaskan dengan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, Kamis (25/7).
Sambil berorasi, mereka membentangkan poster berisikan kecaman atas kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah. Tak hanya itu, para petani juga melakukan aksi teaterikal dengan membuang garam sebagai bentuk protes kebijakan impor.
BACA JUGA:
Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Anggota Koramil Bancar Tanam Bawang Merah Bareng Warga Ngampelrejo
Gagal Panen, Petani Bawang Merah di Tuban Rugi Puluhan Juta
Gebyar Diskon hingga 40 Persen, Pupuk Indonesia Salurkan Ratusan Ton Phonska Plus dan Urea di Tuban
"Stok garam melimpah akibat kebijakan impor oleh pemerintah. Petani sangat rugi karena harga garam lokal dari petani hanya sekitar Rp 400 hingga Rp 500 per kilogramnya," ujar Korlap Aksi, Saiful Ahbab.
Saiful Ahbab menuturkan, kebijakan impor garam yang diambil Kementerian Perdagangan sangat tidak berpihak kepada para petani. Impor garam sebanyak 3,7 juta ton pada tahun lalu menjadi penyebab anjloknya harga garam lokal.
Simak berita selengkapnya ...