Tim Cobra Segel Gedung Tempat Bisnis MLM Ilegal, Jadi Lokasi Cuci Otak Anggota Kasus Penipuan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Hendro Utomo
Selasa, 10 September 2019 23:35 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Tim Cobra Polres Lumajang Rabu (10/9/2019), memasang police line di gedung yang diduga jadi tempat presentasi bisnis MLM milik Karyadi dkk di Desa Singahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Gedung itu mengawali terungkapnya kasus penipuan berkedok bisnis sistem Mullti Level Marketing (MLM) atau sistem piramida.
Berawal dari laporan anak hilang di Polres Lumajang, tim Cobra Polres Lumajang akhirnya menemukan anak tersebut di gedung presentasi milik Karyadi. Terungkapnya kasus ini karena anak tersebut minta uang sebesar 10 juta kepada orang tuanya untuk mengikuti bisnis milik Karyadi. Dan ternyata, kasus ini menggiring kasus besar yang melibatkan banyak orang.
BACA JUGA:
Hendak Perang Sarung, Puluhan Remaja di Lumajang Digelandang Polisi ke Mako Polres
Tiga Pelaku Begal Truk Rokok di Jalan Raya Caruban-Ngawi Ditangkap Polisi, 6 Masih Buron
Satresnarkoba Polres Madiun Ungkap Peredaran Pil Dobel L
Jawaban Korban Pencabulan di Madiun Berbelit, Polisi Lakukan Pendalaman
Menurut Kasatreskrim Polres Lumajang AKP Hasran Cobra, gedung berwarna kuning yang disegel itu merupakan tempat untuk mencuci otak para anggota baru dengan dalih akan dijadikan orang sukses.
“Ini adalah tempat dilaksanakannya presentasi untuk member-member baru. Tempat di mana mereka dicuci otaknya. Dicuci otaknya untuk bisa bergabung, untuk menjadi orang sukses,” kata AKP Hasran.
Dikatakannya, Karyadi cs diduga kuat telah menjalankan bisnis dengan sistem piramida yang dilarang atau masuk dalam tindak pidana sesuai Undang-Undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan. Sistem ini menerapkan pencarian kaki ke bawah untuk bisa men-support yang di atas.
Dalam praktiknya, Karyadi cs menjual cakra (diakuinya sebagai alat kesehatan) seharga Rp. 7.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,- Dengan ketentuan, nilai barang itu hanya 13,1% dari harga penjualan. Selisih harga itu kemudian dibagi untuk para anggota. Sistem inilah yang menarik banyak orang untuk ikut dalam bisnis ini. Dalam menjalankan bisnisnya, Karyadi menggunakan bendera Q-Net, Amoeba Internasional, dan Wira Usaha Mandiri.
Simak berita selengkapnya ...