Lawang Seketeng Jadi Destinasi Wisata Heritage, Pemkot Siapkan Guide Pemuda Setempat
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Jumat, 25 Oktober 2019 21:22 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menjadikan Kampung Lawang Seketeng yang berada di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya, sebagai salah satu destinasi wisata heritage. Karena itu, pemkot saat ini sedang menyiapkan grand design untuk penataan di kawasan kampung lawas tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi memastikan pihaknya segera menyiapkan kebutuhan untuk penataan di kampung itu. Menurutnya, banyak sekali bukti-bukti otentik sejarah yang ditemukan di kawasan tersebut. Nantinya bukti-bukti sejarah itu bakal dikoneksikan satu sama lain.
BACA JUGA:
Korban Begal di Surabaya Tolak Ajakan Damai Pelaku
Polisi Bongkar Motif Begal Perempuan di Surabaya
Begal Perempuan Sasar Driver Taksi Online di Surabaya
Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi
"Sehingga nanti salah satu wisata yang ada di Lawang Seketeng ini bisa satu paket, termasuk bahwa di sini ada dua makam, yang sebelahnya masjid ada makam syekh, yang kedua makam Mbah Pitono," kata Eri, Jum’at (25/10/2019).
Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui asal-usul makam Mbah Pitono yang berada di tengah perkampungan itu. Diduga, Mbah Pitono dahulu merupakan salah satu guru ngajinya Presiden Soekarno dan Bung Tomo (Pahlawan Kemerdekaan). Karena itu, pihaknya ingin supaya asal-usul sejarah itu nantinya bisa diketahui masyarakat.
"Sehingga nanti sejarah itu akan teringat betul bahwa di sini ada punden (Makam Mbah Pitono) itu sejarahnya seperti apa, ceritanya seperti apa," ujarnya.
Selain itu, Eri menyebut, di kawasan ini juga terdapat sumur tua dan musala kuno yang menyimpan banyak benda sejarah. Seperti tombak, Al-Qur'an bertuliskan tangan, ilmu falaq, hingga waktu salat zaman dahulu. Bahkan, di kampung ini juga terdapat rumah tinggal Presiden Soekarno serta meja bundar yang diduga pernah digunakan Bung Tomo.
"Di sini juga kita ketahui ada langgar (musala), juga ada rumah Bung Karno, ada mejanya Bung Tomo juga yang ada di sini, itu akan kita gandengkan, bahwa kampung ini pernah ditinggali Bung Karno dan Bung Tomo," paparnya.
Simak berita selengkapnya ...