Elit Golkar Anggap Ical Pengecut, Agung: Ical-Akbar Duet Maut
Kamis, 27 November 2014 20:54 WIB
JAKARTA(BangsaOnline) Ketua Koordinator Nasional Eksponen Tri Karya Golkar Zainal Bintang
menjelaskan, Aburizal Bakire alias Ical tak datang saat rapat pleno
Golkar yang berakhir ricuh kemarin. "Katanya, sih, Ical sibuk. Tapi
teman-teman lain bilang Ical pengecut," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 26 November 2014.
Mereka
menduga Ical tak mendatangi rapat pleno itu, karena pada rapat pleno
sehari sebelumnya Angkatan Muda Partai Golkar menggeruduk DPP Partai
Golkar di Slipi, Jakarta. AMPG, kata Zainal, mengamuk lantaran Ical
mencoba menjadikan rapat pleno sebagai forum untuk melakukan sikap
otoriternya.
"Golkar itu partai besar, ya, wajar jika
mengedepankan musyawarah dan mufakat," ujar Zainal. Karena Ical tak
datang, maka rapat itu dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Theo
L. Sambuaga. Namun setelah kericuhan pecah, Theo dan sejumlah anggota
partai pro Ical kabur dari Gedung DPP.
Saat
itu, Politikus Partai Golkar Agung Laksono langsung mengambil alih
pimpinan rapat, dan melanjutkannya kembali. Dalam rapat itu, kata
Zainal, anggota banyak memberikan masukan agar Ical dan Sekretaris
Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mundur dari jabatannya.
Sebelumnya,
Ical dianggap gagal memimpin Partai Golkar setelah kalah dalam Pemilu
Presiden, gagal menjadi Wakil Presiden, dan meraih kursi di DPR. Dari
160 kursi pada Pemilihan Umum 2009, saat ini hanya meraih 91 kursi.
Ketidaksukaan
sejumlah anggota semakin menjadi-jadi karena ia mengklaim Ical
melakukan segala cara untuk memenangkan Munas Golkar 30 November 2014
mendatang. Menurut Zainal, Ical merekayasa suara di daerah, dan bersifat
otoriter saat menentukan waktu dan tempat Munas Golkar.
Maka
itu, kata Zainal, sejumlah politikus golkar membentuk kelompok
tandingan Ical dengan nama Presidium Penyelamat Partai Golkar. Kelompok
ini beranggotakan antara lain Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari,
Zainuddin Amali, Agun Gunandjar, Agus Gumiwang, Laurence Siburian,
Yorrys Raweyai, Zainal Bintang, dan Ibnu Munzir. Namun Hajriyanto kemudian mundur.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : tempo.co.id