Gubernur Khofifah Ajak Pegiat Medsos Suarakan Jatim Rukun dan Harmoni ke Dunia
Editor: Tim
Minggu, 15 Desember 2019 16:55 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para pegiat media sosial (medsos) di seluruh daerah di Jawa Timur menjadi ‘speaker’ dalam menyuarakan Jawa Timur yang rukun dan harmoni.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan dalam East Java Social Media Summit (EJSMS) 2019 yang mengambil tema ‘Jawa Timur Digital in Harmony’ pada Sabtu malam (14/12) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
BACA JUGA:
Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim
Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
“Saya mohon para pegiat medsos di Jatim Summit 2019 ini akan menjadi bagian sebagai speaker, untuk menyampaikan pada dunia tentang hidup rukun penuh harmoni dari bumi Majapahit - Jawa Timur. Dari bumi Majapahit inilah Bhinneka Tunggal Ika diperkenalkan, dan dari bumi Majapahit inilah Merah Putih dikibarkan,” ungkapnya.
Khofifah mengatakan, tidak berlebihan jika menyebut Jawa Timur sebagai jantungnya Indonesia. Mengingat dari Jawa Timur ini lahir Mpu Tantular yang menulis kitab Sutasoma dan dikenalkan Bhinneka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa yang menjadi semboyan persatuan dalam keberagaman di Indonesia.
“Kalau ada Mpu Tantular di jaman Majapahit, maka pegiat medsos ini bisa melampaui batas-batas kekuasaan Majapahit saat itu. Kalau majapahit dulu wilayahnya adalah nusantara, tapi pegiat medsos bisa merambah seluruh dunia. Dari bumi Majapahit inilah referensi tentang kebhinekaan kita hidupkan dan kita wujudkan,” ujar Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah memaparkan fakta mengenai hasil survei Litbang Kementerian Agama yang menyebutkan bahwa kerukunan di Jawa Timur menempati urutan ke 17 dari 34 provinsi.