Pembangunan Bandara Kediri Terancam Molor, Warga akan Direlokasi Bila Tak Ada Titik Temu
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 14 Januari 2020 11:24 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dari rencana 200 hektare lahan yang harus dibebaskan untuk kepentingan pembangunan Bandara di Kediri, ternyata masih menyisakan 5,88 hektare yang belum dibebaskan. Padahal sisa 5.88 hektare itulah yang dinilai sangat penting karena bagian dari rencana pembangunan runway sepanjang 3.000 meter.
Sisa 5,88 hektare ini belum dibebaskan lantaran warga menolak pembebasan lahan. Penolakan karena harga yang ditawarkan oleh pihak investor PT. Surya Dhoho Investama masih jauh dari permintaan warga.
BACA JUGA:
JavaConnectians-art Buka Experience di Bandara Dhoho Kediri
Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Tantangan dan Harapan Adanya Bandara Dhoho
Bandara Dhoho Resmi Beroperasi, Sekda Kota Kediri Hadiri Inaugural Flight
First Landing Bandara Dhoho Diawali Citilink, Bupati Kediri: Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
Ridwan Arif (84), salah satu pemilik lahan di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri mengatakan bahwa lahan miliknya hanya ditawar Rp 500 ribu/meter dari permintaannya sebesar Rp 1 juta/meter.
"Karena hanya ditawar separuhnya, saya dan warga lain akhirnya menolak. Saya punya lahan seluas 2.156 meter persegi. Kalau tidak sesuai dengan permintaan sebesar Rp 1 juta/meternya, tentu saya keberatan," kata Ridwan Arif, Selasa (14/1).
Sebelumnya warga terdampak pembangunan Bandara Kediri lainnya mengatakan, mereka siap direlokasi ke tempat lain bila tidak ada kecocokan harga. Namun, tempat itu harus masih dekat dengan tempat tinggalnya semula.
Simak berita selengkapnya ...