Bengawan Solo Pasang Surut, Petani Bantaran Ketar-Ketir | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bengawan Solo Pasang Surut, Petani Bantaran Ketar-Ketir

Editor: Revol
Wartawan: Eky Nur Hadi
Selasa, 23 Desember 2014 16:53 WIB

BOJONEGORO (BangsaOnline) - Debit air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro sejak tiga hari terakhir mengalami pasang surut, dari dibawah level sampai masuk siaga satu. Hal itu membuat para petani di bantaran sungai terpanjang di pulau jawa tersebut merasa was-was. Petani khawatir tanaman padinya terendam air banjir.

Hari ini, Selasa (23/12/2014) ketinggian air Bengawan Solo di papan duga Ledok kulon, Kecamatan/Kota Bojonegoro pukul 06.00 WIB di titik 11.13 peilschal. Sebelumnya, kemarin (22/12) sempat menyentuh 13.12 peilschaal atau mulai masuk siaga 1, sehingga masyarakat dan para petani di bantaran sungai mulai panik.

Seperti yang diungkapkan Sudardi (45), Warga Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Dia merasa khawatir karena tanaman padi miliknya sudah hampir bisa dipanen. Tanaman padi milik warga yang berada di sekitar Bengawan Solo saat ini sudah berumur dua bulan sampai dua setengah bulan. Diperkirakan dua minggu lagi para petani yang tersebar di Kecamatan Kanor, Baureno dan Balen mulai panen.

"Kalau banjirnya menggenangi rumah sudah biasa, yang kawatir kalau menggenangi tananaman padi, karena waktu tanam biayanya banyak sekali," terangnya.

Ia mengaku, saat mendengar kabar air Sungai Bengawan Solo naik sudah was-was. Bahkan tidak hanya dirinya, melainkan istrinya pun ikut khawatir jika banjir menenggelamkan raja kayanya (padi). Memang, mayoritas warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo hanya mengandalkan pertanian padinya, sehingga jika padinya terendam banjir mereka seoalah tak berdaya.

"Harapan warga sini (Temu-Kanor) hanya padinya bisa panen, kalau sudah gagal panen pasti terjadi paceklik yang panjang," imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah Desa Temu dan Kedungarum, Kecamatan Kanor melakukan pembangunan meninggikan tanggul anak sungai di Desa Temu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya banjir luapan dari kali Desa Temu.

"Akhir tahun 2014 ini kita prioritaskan untuk pembangunan tanggul anak sungai, kurang lebih 700 kilo meter tanggul kali yang kita bangun dengan mesin bekgou, mudah-mudahan bisa mengantisipasi meluapnya air sungai, sehingga para petani bisa memanen padinya," kata Kepala Desa Temu, Sentot Pranoto, Selasa (23/12/2014).

Foto: Papan duga ketinggian air bengawan Solo di Kelurah Ledok kulon dan pembangunan meninggikan tanggul sungai di Desa Temu, Kanor.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   bengawan solo

Berita Terkait

Bangsaonline Video