Wali Kota Risma Terima Lukisan Perjuangan 10 November 1945 Sepanjang 10 Meter
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 03 Maret 2020 22:59 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima hibah lukisan perjuangan 10 November 1945 dari Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati), Selasa (3/3). Lukisan yang diserahkan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya itu memiliki panjang 10 meter dengan lebar 1,5 meter.
Ketua Umum Koperjati Muit Arsa menjelaskan, hibah lukisan itu murni sumbangsih dari seniman perupa Jawa Timur untuk dijadikan bahan edukasi bagi pengunjung Tugu Pahlawan, karena nantinya lukisan tersebut akan diletakkan di Museum Tugu Pahlawan. Harapannya, setelah melihat lukisan itu, rasa nasionalisme dan patriotnya kembali tumbuh.
BACA JUGA:
Kirim Lima Lukisan ke Jepang , Siswi SDN Junrejo 2 Kota Batu Raih Prestasi Internasional
Gubernur Khofifah Optimis PSLI 2022 Jadi Resonansi Bangkitnya Ekonomi Kreatif dan Industri Seni
3.000 Lukisan Dipamerkan dalam PSLI, Termasuk 17 Lukisan SBY
Kolaborasi Chef Surabaya Suites Hotel dan 15 Pelukis, Racik Bumbu Dapur Jadi Bahan Melukis
“Seperti kata Bung Karno, Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejah. Nah, lukisan ini memotret semua rentetan perjuangan dan peristiwa 10 November 1945. Nanti juga akan dituliskan dilengkapi narasinya, supaya pengunjung mengerti alur cerita dari lukisan ini, termasuk keberadaan Bung Karno (Soekarno),” kata Muit seusai memberikan hibah lukisan kepada Risma.
Menurut Muit, lukisan 10 meter ini dibuat oleh 19 pelukis pada tahun 2018 dan baru finishing pada tahun 2019. Secara intens, 19 pelukis itu membuat lukisan itu hanya sekitar 2 minggu, namun saat itu tidak sampai selesai 100 persen, sehingga harus dilakukan finishingnya pada tahun 2019. “Yang melukis ini juga kebanyakan warga Surabaya, sehingga paham betul sejarah perjuangan 10 November 1945,” kata dia.
Ia juga memastikan bahwa lukisan ini sebagai bentuk kecintaan para seniman seni rupa kepada Kota Pahlawan Surabaya. Bagi dia, ini salah satu bentuk kontribusi para seniman kepada Surabaya.
“Semoga ini bermanfaat dan menjadi bahan edukasi bagi masyarakat, khususnya warga Kota Surabaya. Semoga ini semakin melengkapi koleksi Museum Tugu Pahlawan,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Muit, lukisan tersebut sudah pernah dipamerkan di beberapa tempat, termasuk di salah satu hotel di Surabaya. Namun, ia berharap Tugu Pahlawan menjadi persinggahan terakhirnya, karena sejak awal dibuat, lukisan tersebut memang ingin dipersembahkan untuk Kota Surabaya.
Simak berita selengkapnya ...