Produksi Susu Terkendala Pakan, Petani Sapi Perah Nongkojajar Harap Usulan Pupuk Subsidi Disetujui
Editor: .
Wartawan: Ardianzah
Kamis, 05 Maret 2020 00:08 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Petani sapi perah di Kecamatan Nongkojajar dan Pasrepan mengeluh. Pasalnya, selama ini produksi susu mereka kurang maksimal akibat kekurangan rumput untuk pakan. Akibatnya, koperasi sapi perah hanya mampu menyuplai sebesar 20 persen dari kebutuhan pabrik susu. Sedangkan 80 persennya harus impor.
Jumlah para petani sapi perah di Kecamatan Nongkojajar dan Pasrepan itu mencapai 10.500 orang. Mereka anggota koperasi KPSP Setia Kawan.
BACA JUGA:
Kasasi Ditolak MA, Putusan Onslag Tetap Diterima Terdakwa Dugaan Kredit Fiktif di Pasuruan
Raperda KTR Diprotes Apindo, Pansus II DPRD Pasuruan Janji Pertimbangkan Masukan Pengusaha
PLUT-KUMKM Diresmikan, Gus Ipul Harap Difungsikan Jadi Pengembangan Koperasi dan UMKM
Resmikan 10.550 Panel Surya, Khofifah: PT HM Sampoerna Jadi Contoh Penguatan Renewable Energy
Sulistiyanto, Ketua 1 Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan mengakui belakangan ini produksi susu perah kurang maksimal. Untuk meningkatkan hasil produksi, jelas Sulistiyanto, harus ada kesediaan rumput yang berlimpah. Sehingga, pada musim kemarau tidak kekurangan pakan.
"Jika kesediaan rumput berlimpah maka biaya produksi menurun. Kemudian, pendapatan para petani ternak bisa seiring meningkat," kata Sulistiyawan didampingi wakilnya, H. Juriyanto.
(Lobi KPSP Setia Kawan di Desa Tutur, Kecamatan Nongkojajar)
Simak berita selengkapnya ...