'Momok' Dunia Penerbangan yang Bernama Awan Kumulonimbus
Rabu, 31 Desember 2014 16:49 WIB
BangsaOnline - Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) menduga pesawat AirAsia QZ8501 gagal menghindari awan tebal kumulonimbus. Keberadaan awan kumulonimbus (cb) ini sudah diungkap oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelum peristiwa terjadi.
Awan Kumulonimbus semakin mengukuhkan diri sebagai momok atau "hantu"
bagi dunia penerbangan. Cukup banyak pesawat berbadan besar yang telah
merasakan keganasan jenis awan yang satu ini.
Demi menghindarinya, terkadang sebuah pesawat terpaksa menaikan
ketinggian. Proses 'naik' pada ketinggian tertentu inilah yang menurut
Lapan terlambat dilakukan oleh AirAsia. Sekali lagi, itu baru dugaan
secara ilmiah dimana kepastiannya tentu belum terjamin.
Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Heru Djatmiko seperti
dilansir metrotvnews, Awan kumlonimbus terbentuk karena pertemuan
massa udara dari timur laut dan tenggara. Secara ilmiah, terdapat tiga
fase pertumbuhan awan kumulonimbus (cb). Pertama fase pertumbuhan, kedua
fase matang dan terakhir fase mati.
BACA JUGA:
Simak berita selengkapnya ...
sumber : apakabardunia.com