PDAM Pastikan Suplai Air di Gunung Anyar Masih Mengalir Sebelum Masuki Tahap Perbaikan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Minggu, 17 Mei 2020 22:16 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan yang terdampak karena gangguan akibat kebocoran pipa di kawasan Gunung Anyar sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (17/05). Kebocoran pipa berdiameter 1.000 milimeter itu akibat pengerjaan tiang pancang untuk pembangunan gedung universitas.
Mendapat informasi tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan sigap langsung menginstruksikan jajarannya menyiapkan truk yang dilengkapi profil tank untuk mengangkut air bersih kepada warga terdampak. Dengan menggunakan handy talkie (HT), ia terlihat menghubungi Kepala BPB dan Linmas dan Satpol PP agar segera mengerahkan jajarannya.
BACA JUGA:
Mahalnya Retribusi Kebersihan, BEM Unipra Layangkan Surat Audiensi ke PDAM Surabaya
Kapolri Bersama Menhub Pantau Mudik Jalur Laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Kanwil IV KPPU Sampaikan 2 Isu Terbaru di Awal 2023
Kepergok Curi Tas, Warga Bulak Banteng Surabaya Dihajar Warga
“Pak Eddy itu segera siapkan truk untuk mensuplai air bersih kepada warga terdampak,” kata Risma di Balai Kota Surabaya saat memberikan instruksi lewat HT.
Tak hanya mengerahkan petugas BPB Linmas dan Satpol PP, jajaran DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) juga dikerahkan untuk mengangkut air bersih dari IPAM (Instalasi Pengolahan Air Minum) di Jalan Ngagel Surabaya.
“Tolong nanti ambil air bersih di Ngagel menggunakan truk profil tank, nanti disebarkan langsung ke rumah-rumah warga terdampak,” katanya.
Di tempat berbeda, Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Mujiaman menjelaskan bahwa kasus kebocoran pipa ini mirip dengan beberapa waktu lalu yang terjadi di Purimas Gunung Anyar Surabaya. Lokasinya juga berada sekitar 500 meter dari kebocoran pipa saat itu.
“Persis kasus semula, tapi orangnya lain. Kami sudah memberikan rambu-rambu semuanya, ternyata dia melanggar jalur yang tidak boleh disentuh, akhirnya disentuh. Tempatnya sekitar 500 meter dari Masjid,” kata Mujiaman.
Untuk saat ini, pihaknya mengaku sedang menyiapkan peralatan dan jalur atau tempat pembuangan air dengan melakukan proses penggalian tanah. Namun, ia memastikan bahwa saat ini suplai air bersih melalui pipa tersebut belum sepenuhnya dimatikan, meski sebagian terbuang karena kebocoran.